Gianyar, Bali (ANTARA) - Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad menyatakan penyelenggaraan Festival Seni Budaya Krisna Saba, Kabupaten Gianyar, Bali, menjadi momentum untuk memperkuat perekonomian desa dan pelestarian budaya.
"Festival Ini sangat selaras dengan arahan presiden melalui Asta Cita keenam yakni pembangunan dari desa, dari bawah. Itu sangat penting untuk pemberdayaan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan," kata Rafi Ahmad saat membuka festival tersebut di Desa Saba, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat.
Dia menjelaskan desa sangat penting untuk menjadi penggerak inovasi dan pelestarian budaya yang berdampak langsung untuk masyarakat sekitar.
Raffi pun mengaku bangga dengan keterlibatan semua warga desa dalam festival bertajuk Saba Mawana Sani yakni perkumpulan masyarakat seni Desa Saba.
Dia pun mengajak generasi muda untuk terus melestarikan budaya dan membangun bangsa dari desa.
"Saya mengajak generasi muda untuk terus berkontribusi aktif dalam pembangunan desa dan pelestarian budaya dalam bentuk kecintaan terhadap tanah air tercinta. Semoga festival ini membawa manfaat dan contoh inspiratif pembangunan desa di Indonesia," katanya.
Baca juga: Festival Budaya Ulun Danu dongkrak kunjungan wisatawan
Acara pembukaan Festival Desa Saba menggandeng Gusti Ngurah Anom atau yang akrab disapa Ajik Krisna dan melibatkan seluruh warga Desa Saba.
Beragam perlombaan dihadirkan mulai dari lomba menulis aksara Bali, menghias penjor, hingga membuat ogoh-ogoh mini.
Selain itu, stan-stan UMKM milik warga desa menampilkan produk khas lokal dari kerajinan tangan hingga kuliner khas Bali.
Festival yang diselenggarakan selama dua hari, 27-28 Juni 2025 itu dibuka dengan parade budaya dan tari kolosal dari warga setempat.
Di sisi lain, beberapa kegiatan juga akan dilangsungkan di Pusat Oleh-Oleh Khas Bali, yakni konser musik, perlombaan ogoh-ogoh, fashion show busana Bali, pagelaran 500 seruling dan gong kebyar.
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyambut baik inisiatif seperti Festival Krisna Saba untuk akselerasi pariwisata Indonesia.
Baca juga: Festival Seni Budaya tampilkan kearifan lokal di kawasan Kuta
Sementara itu, Perbekel Desa Saba Ketut Rendhana mengatakan Festival Krisna Saba bukan sekadar panggung pertunjukan tetapi juga sebagai media memperkuat identitas budaya dan ekonomi lokal.
Melalui festival tersebut, pihaknya ingin menunjukkan pihak swasta seperti Krisna Oleh-Oleh bisa berjalan beriringan dengan sektor budaya.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.