Jakarta (ANTARA) - Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) DKI meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk tim penyelamat pasar tradisional agar bisa kembali diminati masyarakat di tengah arus globalisasi.
"Kami meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk tim penyelamatan pedagang dan pasar se-Jakarta," kata Ketua Umum Puskoppas DKI Gusnal saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Gusnal mengatakan, tim itu nantinya terdiri dari unsur pemerintah, legislatif, pengelola dan pedagang yang disatukan untuk membuat ide terobosan bagi pasar tradisional.
Diharapkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Perumda Pasar Jaya melakukan upaya-upaya untuk meramaikan dan memajukan pasar.
Kemudian, dia berharap nantinya tim tersebut juga akan meninjau ulang Perda No 7 Tahun 2018 yang mengatur pengelolaan dan pengembangan usaha Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya.
Baca juga: 60 pasar tradisional di Jakarta dalam kondisi kumuh dan rawan banjir
Lalu, juga diharapkan mampu menghapuskan tunggakan biaya pengelolaan pasar pedagang yang terjadi akibat dari kondisi COVID-19.
"Diharapkan biaya pengelolaan untuk yang akan datang mendapat keringanan 50 persen sampai kondisi pasar pulih kembali," katanya.
Permintaan ini telah disampaikan Puskoppas DKI kepada Gubernur DKI Pramono Anung melalui audiensi di Balai Kota pada Rabu (10/9) kemarin.
Pramono turut prihatin dengan kondisi pasar tradisional saat ini dan mempertimbangkan membentuk tim penyelamat tersebut.
"Pak Gubernur sepakat akan membentuk tim penyelamat pedagang pasar tradisional yang terdiri dari Pemda, DPRD DKI, Pasar Jaya dan unsur pedagang," katanya.
Baca juga: Banjir di Pasar Cipulir akibat petugas SDA telat operasikan pompa
Puskoppas DKI Jakarta mengatakan sebanyak 60 dari 153 pasar tradisional yang dikelola Perumda Pasar Jaya di Jakarta dalam kondisi kumuh dan rawan banjir.
Pasar-pasar tersebut menjadi tak terawat dan kosong lantaran pedagang tidak sanggup membayar biaya pengelolaan pasar secara non-tunai dan efisien atau disebut Sistem Manajemen Kas (Cash Management System/CMS).
Sejumlah pasar kumuh tersebut di antaranya Pasar Sukapura, Pasar Lontar, Pasar Sindang, dan Pasar Rawabadak (Jakarta Utara). Pasar Pulogadung, Pasar Rawamangun, Pasar Ampera, Pasar Ciplak dan Pasar Kampung Ambon (Jakarta Timur).
Lalu, Pasar Cempaka Putih, Pasar Paseban, Pasar Serdang, dan Pasar Jelambar Polri (Jakarta Pusat). Pasar Blok A, Pasar Radio Dalam, Pasar Mampang Prapatan dan Pasar Warung Buncit (Jakarta Selatan).
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.