Jakarta (ANTARA) - Banyak orang pernah mengalami sensasi pusing atau kepala ringan saat berdiri setelah duduk dalam waktu lama. Kondisi ini kerap dianggap sepele dan dibiarkan begitu saja. Padahal, gejala seperti ini bisa menjadi sinyal dari gangguan kesehatan yang memerlukan perhatian lebih, terutama jika terjadi secara berulang atau disertai gejala lainnya.
Meski terdengar ringan, penting untuk memahami bahwa kondisi ini tidak selalu bisa diabaikan. Mengetahui penyebab dan cara mengatasinya sangat penting agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Dengan demikian, berikut ini penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasinya.
Penyebab umum
Salah satu penyebab utama kondisi ini adalah hipotensi ortostatik, yaitu penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat seseorang berubah posisi dari duduk atau berbaring menjadi berdiri. Kondisi ini umumnya terjadi ketika tubuh tidak dapat menyesuaikan tekanan darah dengan cukup cepat untuk mengimbangi perubahan posisi tersebut.
Perubahan posisi yang cepat dapat menyebabkan darah berkumpul di kaki, sehingga aliran darah ke otak berkurang. Akibatnya, seseorang bisa mengalami sensasi pusing, kepala ringan, atau bahkan hampir pingsan. Jika sering terjadi, kondisi ini perlu mendapat perhatian medis untuk mencegah risiko yang lebih serius.
Baca juga: 7 obat alami yang ampuh untuk sakit kepala
Faktor lain yang dapat memicu hipotensi ortostatik meliputi:
1. Dehidrasi
Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menurunkan volume darah, sehingga tekanan darah ikut turun.
2. Gangguan jantung
Kondisi seperti bradikardia, masalah pada katup jantung, atau gagal jantung dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
3. Gangguan endokrin
Penyakit tiroid, penyakit Addison, atau hipoglikemia dapat menyebabkan kepala pusing saat berdiri.
4. Gangguan sistem saraf
Penyakit Parkinson atau multiple system atrophy dapat berkontribusi terhadap kondisi ini.
Baca juga: Dokter syaraf sebut perbedaan pusing dengan sakit kepaladari sensasi
Cara mengatasi dan mencegahnya
Untuk mengurangi risiko pusing saat berdiri, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Berdiri secara perlahan
Hindari perubahan posisi yang tiba-tiba. Bangkitlah secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring.
2. Cukupi asupan cairan
Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik untuk menjaga volume darah.
3. Olahraga ringan secara rutin
Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan kekuatan otot pembuluh darah.
4. Gunakan stoking kompresi
Alat ini dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi gejala hipotensi ortostatik.
Perlu diketahui, jika pusing saat berdiri terjadi secara berulang atau disertai gejala lain seperti pingsan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab pasti dan memastikan tidak ada kondisi medis yang mendasarinya.
Penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi di kemudian hari. Dengan diagnosis dan perawatan yang sesuai, kualitas hidup dapat meningkat dan aktivitas sehari-hari pun bisa dilakukan dengan lebih nyaman dan aman.
Baca juga: Kiat mengatur siklus tidur agar dapat bangun tanpa mengalami pusing
Baca juga: Dokter jelaskan penyebab pusing setelah bangun tidur sepanjang malam
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025