Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina EP, anak perusahaan dari Subholding Upstream Pertamina Hulu Energi, resmi mengangkat Rachmat Hidajat sebagai direktur utama perusahaan tersebut menggantikan Wisnu Hindadari.
Pengangkatan itu merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memperkuat kepemimpinan strategis guna mendukung pencapaian target produksi di industri hulu migas nasional, menurut keterangan resmi PT Pertamina EP yang diterima di Jakarta, Jumat.
Penetapan tersebut dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream Awang Lazuardi. Jabatan Rachmat sebagai direktur utama dari cucu perusahaan PT Pertamina (Persero) terhitung mulai 20 Agustus 2025.
Rachmat Hidajat merupakan lulusan Teknik Perminyakan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan melanjutkan pendidikan dengan meraih Magister Manajemen Bisnis dari ITB.
Selama puluhan tahun, Rachmat berkarier di sektor migas. Sebelumnya, Rachmat Hidajat menjalani karier di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk sebagai Direktur Eksplorasi dan Pengembangan selama tiga tahun ke belakang.
Lebih lanjut, Rachmat menduduki jabatan VP Upstream Business Development & Portfolio Dit SPPU di PT Pertamina (Persero) periode 2020–2022.
Dengan latar belakang akademik dan pengalaman panjang di bidang energi, Rachmat Hidajat dipercaya untuk membawa PT Pertamina EP menghadapi tantangan industri migas yang semakin dinamis serta mendukung visi Pertamina EP sebagai perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi kelas dunia.
Dalam keterangan resmi itu, Manajemen Pertamina EP menyampaikan apresiasi kepada Muhammad Arifin atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan selama mengisi jabatan Plt. Direktur Utama PT Pertamina EP.
PT Pertamina EP optimistis bahwa di bawah kepemimpinan baru, perusahaan akan semakin fokus pada inovasi, penguatan operasi hulu migas, serta pencapaian target produksi yang berkelanjutan demi mendukung ketahanan energi nasional.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.