Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 146 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Trituna di Kabupaten Subang, Jawa Barat, menjadi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah sebagai salah satu program prioritas nasional.
Kepala SLB Negeri Trituna, Lela Latifah mengatakan bahwa bantuan MBG mulai diterima sekolah tersebut sejak tiga minggu terakhir dan disambut antusias oleh siswa maupun orang tua.
“Kami mendapatkan bantuan MBG ini untuk 146 anak. Untuk siswa di kelas jauh, makanannya dikirim dalam bentuk instan seminggu sekali. Sementara siswa di sekolah induk makan bersama di kelas dengan didampingi guru,” kata dia saat ditemui seusai kunjungan kerja tim Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kemendikdasmen di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin.
Ia menjelaskan, jadwal pembagian makanan dilakukan setiap pagi sekitar pukul 10.00 WIB sesuai pembagian wilayah layanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia logistik makanan Kabupaten Subang.
Baca juga: BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari
Program tersebut dinilai sangat membantu pemenuhan gizi siswa, terutama bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Apalagi sekarang, ia menyebut bahwa para peserta didik bisa makan lebih tenang dan gembira di ruang kelas yang sudah lebih representarif berkat program revitalisasi Kemendikdasmen.
Sebelum revitalisasi dilakukan sebagian besar ruang kelas di sekolah tersebut mengalami kerusakan akibat kebocoran dan atapnya yang lapuk hingga sempat mengganggu proses belajar, terutama saat musim hujan.
Melalui bantuan revitalisasi senilai Rp390 juta dari Kemendikdasmen, sekolah itu kini memiliki empat ruang kelas baru, satu ruang pembelajaran khusus, satu ruang administrasi, dan satu toilet yang lebih layak.
“Alhamdulillah, sudah sangat bermanfaat bagi anak-anak. Hanya saja karena karakteristik siswa SLB berbeda, sebagian masih perlu dibantu orang tua atau guru saat makan,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok
Guru membagikan paket makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kelasa msiswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Trituna di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (13/10/2025). ANTARA/M Riezko Bima Elko PrasetyoIrfan Agustia (20), siswa kelas 3 SMA SLB Trituna mengaku senang mendapatkan makanan dari program MBG tersebut karena selain enak, menu yang disajikan sajian setiap hari juga bervariasi lengkap dengan sayur, buah dan susu.
"Yang sangat saya suka makan sayur tumis MBG. Seperti ini saya tahu ini adalah bunga kol dan brokoli. Saya makan duluan, habis, baru ayam goreng dan nasi," katanya.
Siswa penyandang disabilitasnetra ini menyebut bahwa banyak makan sayur tidak hanya menyehatkan tubuh - pencernaan tetapi juga bisa meningkatkan daya ingat mata pelajaran. Hal ini didapatkannya melalui modul sosialisasi dari wali kelas dan tim gizi dari provinsi.
"Katanya brokoli kaya asam folat. Ingatan akan jernih, itu saya butuhkan, karena saya suka matematika," kata dia.
Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan total sebanyak 10.012 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sudah terbentuk dan aktif beroperasi per Oktober 2025. Dari jumlah tersebut ditargetkan MBG dapat menjangkau sebanyak 82,9 juta penerima manfaat dari semua klaster (balita, anak sekolah, ibu hamil, hingga santri) sampai November 2025.
Baca juga: Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































