Balikpapan (ANTARA) - Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut program program UMKM Bisa Ekspor telah memfasilitasi sedikitnya 800 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan transaksi ekspor hingga pertengahan tahun ini tercatat lebih kurang Rp1,4 triliun.
"UMKM Bisa Ekspor fasilitasi lebih dari 800 pelaku UMKM untuk presentasi ke pasar luar negeri dan hasilkan transaksi ekspor sekitar Rp1,4 triliun hingga pertengahan tahun ini," ujar Budi Santoso ketika mengenalkan program itu di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Jumat.
Dia menyampaikan, kemajuan program yang digulirkan sejak Januari 2025 oleh Kementerian Perdagangan tersebut saat meresmikan ekspor center Kota Balikpapan dan Kota Batam sebagai bagian strategi nasional mempercepat ekspor produk UMKM ke pasar global.
"Hari ini pembukaan ekspor center di dua lokasi, di Balikpapan dan Batam sebagai upaya agar UMKM bisa ekspor,” jelasnya.
Baca juga: Mendag minta manfaatkan alternatif Eropa di tengah tarif AS 19 persen
Ekspor center dirancang sebagai pusat edukasi dan kurasi produk UMKM yang siap dipasarkan secara internasional, terutama sektor non-migas, pelaku UMKM didampingi dalam aspek kualitas produk, pengemasan, perizinan, hingga strategi pasar tujuan.
Kementerian Perdagangan saat ini memiliki 46 perwakilan perdagangan di 33 negara, terdiri dari Atase Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) yang berperan aktif sebagai pemasar produk UMKM Indonesia.
"Jangan tunggu produk baru, produk yang ada sekarang distandarkan akan kami latih dan fasilitasi ekspor, serta dibantu cari bayarnya lewat perwakilan dagang di luar negeri,” katanya.
Ekspor center di Kota Balikpapan bakal dikembangkan menjadi pusat pembinaan UMKM ekspor di Provinsi Kalimantan Timur, lanjut dia, sekaligus hub distribusi produk unggulan daerah ke pasar luar negeri.
Baca juga: UMKM binaan Pertamina ekspor perdana alas kaki
Fasilitas tersebut juga didukung kehadiran penyuluh ekspor untuk menjangkau pelaku UMKM hingga ke pelosok wilayah, hingga
desa dan kelurahan melakukan jemput bola untuk bantu pelaku UMKM yang belum mengetahui tata cara ekspor.
Menurut dia, untuk dapat masuk pasar global pelaku UMKM harus memenuhi dua kriteria, yakni berani berinovasi dan siap adaptasi, serta produk harus unggul dalam mutu, desain, dan memenuhi standar negara tujuan ekspor.
"Produk UMKM Indonesia punya keunikan yang dicari oleh pasar luar, tapi pelaku UMKM harus dampingi agar bisa adaptasi dengan kebutuhan pembeli (buyer),” tambahnya
Di Pasar Eropa, pemerintah pusat telah menyelesaikan perundingan IEU–CEPA yang membuka akses ekspor untuk 27 negara Uni Eropa dengan tarif nol persen, dan perjanjian dagang juga telah dituntaskan dengan Kanada, Eurasia, dan beberapa negara ASEAN.
Baca juga: Mendag lepas ekspor produk senilai Rp5,7 miliar dari Bali ke Hongkong
"Baru Indonesia dan Vietnam yang punya perjanjian dengan Eropa, satu peluang yang tidak dimiliki semua negara dan UMKM harus siap ambil kesempatan ini,” ungkapnya.
Kementerian Perdagangan juga menggulirkan gerakan nasional Gerakan Kami Pakai Lokal (Gaspol) memperkuat permintaan dalam negeri atas produk UMKM, sehingga pasar menjadi besar dan jangan diisi produk asing.
"Tapi UMKM harus punya daya saing, kualitas, dan kemasan yang bagus, kami fasilitasi dan kami latih.supaya bisa bersaing,” tegasnya.
Ekspor center juga berperan dalam standarisasi produk, memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan yang kini menjadi perhatian utama negara-negara tujuan ekspor, dan standar tinggi adalah keharusan untuk masuk pasar global.
“Kalau tidak distandarisasi dan tidak ramah lingkungan, produk akan ditolak dan semua harus siap dari sekarang,” jelasnya.
Baca juga: BRI kembali gelar pelatihan ekspor, tingkatkan daya saing UMKM tembus pasar global
Ekspor center di Kota Balikpapan dan Kota Batam diharapkan menjadi penggerak utama peningkatan ekspor berbasis UMKM, dan menjadi percontohan nasional yang bisa direplikasi ke provinsi lain, demikian Budi Santoso.
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan/Muhammad Solih Januar
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.