Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyalurkan 2.000 paket sembako untuk masyarakat terdampak bencana banjir di Provinsi Bali, Rabu (17/9).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto yang berlangsung pada 17–18 September 2025.
Dalam keterangan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, Suyudi menjelaskan kegiatan bakti sosial tidak hanya bertujuan membantu masyarakat terdampak bencana, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen institusi dalam mengintegrasikan nilai kemanusiaan dengan semangat War On Drugs For Humanity.
"Penyaluran bantuan dilakukan di dua lokasi, yakni Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, dan Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara," ujar Suyudi.
Di Desa Pemecutan Kelod, bantuan diserahkan langsung Kepala BNN kepada warga terdampak banjir.
Sementara di Desa Ubung Kaja, penyaluran bantuan dipimpin Pelaksana Tugas Inspektur Utama BNN Dicky Kusumawardhana dan secara simbolis diterima Perbekel Ubung Kaja I Wayan Astika.
Turut hadir dalam kegiatan itu Kepala BNN Provinsi Bali Rudi Ahmad Sudrajat yang mendampingi penyaluran bantuan.
Baca juga: Pemda serahkan Rp2,7 miliar bantu 373 pedagang terdampak banjir Bali
Di tengah kunjungannya, Kepala BNN menyempatkan berdialog dengan masyarakat dan perangkat desa untuk mendengar aspirasi serta tantangan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Dia berharap kunjungan kerja yang dilakukan di Bali semakin memperkuat koordinasi dan sinergi antara BNN, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan terkait dalam upaya bersama mewujudkan lingkungan yang aman, sehat, serta bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Bali hingga Rabu (17/9) tercatat sebanyak 18 orang.
"Hingga sejauh ini, total korban jiwa pada banjir di Bali ini tercatat sebanyak 18 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu (17/9).
Ia menjelaskan bahwa banjir tersebut juga menimbulkan kerusakan luas pada infrastruktur dan rumah warga, dengan jumlah 6.309 kepala keluarga yang terdampak banjir bandang disertai longsor pada awal September 2025.
"Tercatat 520 unit fasilitas umum rusak, tiga jembatan putus, 23 titik jalan rusak, 82 tembok atau penyengker jebol, dan 194 rumah rusak," katanya.
Baca juga: BNPB: 18 orang meninggal akibat banjir di Bali
Baca juga: Basarnas: Operasi SAR di Bali masih berlangsung untuk korban longsor
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.