Profil Dahnil Anzar dan upaya benahi penyelenggaraan haji

1 week ago 4

Jakarta (ANTARA) - Dahnil Anzar Simanjuntak kini resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia setelah mendapatkan mandat dari Presiden Prabowo Subianto dalam pelantikan sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Dahnil Anzar akan mendampingi Mochammad Irfan Yusuf yang juga dilantik sebagai Menteri Haji dan Umrah. Posisi keduanya tidak ada yang berubah setelah sebelumnya memimpin Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).

Di BP Haji, Dahnil selalu menekankan pembenahan tata kelola haji di Indonesia. Salah satu yang menjadi fokusnya yakni pembenahan Istitha’ah kesehatan haji.

Pemerintah berupaya untuk terus menekan angka kematian jamaah Indonesia pada pelaksanaan haji 2026 lewat penyiapan manasik kesehatan, berkolaborasi dengan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi).

Ia juga mendapat mandat dari Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas praktik kartel dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan haji.

Dahnil mengatakan terdapat oknum yang mengisi antrean haji yang tersisa, dengan alasan mahram dari pasangannya yang telah masuk dalam antrean, padahal mereka belum menikah.

Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, S.E., M.E., yang lahir pada 10 April 1982, adalah seorang politikus dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Ia aktif dalam organisasi Islam Muhammadiyah dan pernah mengajar sebagai dosen. Selain itu, Dahnil juga merupakan seorang ekonom dan pengamat kebijakan publik.

Dahnil Anzar Simanjuntak lahir di Desa Salahaji, Langkat, Sumatera Utara, dan menghabiskan masa kecilnya di Kuala Simpang.

Ia kemudian mengambil gelar sarjana di bidang Ilmu Akuntansi Publik di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta.

Baca juga: HNW dukung Kepala BP Haji jadi Menteri Haji dan Umrah
Baca juga: Dahnil Anzar sebut Presiden komitmen dengarkan aspirasi rakyat

Pada tahun 2005, ia melanjutkan studi di Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP) dengan fokus pada Desentralisasi Keuangan Pusat dan Daerah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sambil menyelesaikan program S2, ia bekerja sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Tangerang, yang sebelumnya dikenal sebagai STIE Muhammadiyah Tangerang.

Setelah meraih gelar S2, ia diangkat sebagai Dosen Pegawai Negeri Sipil di Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Banten. Pada tahun 2018, Dahnil melanjutkan pendidikan doktoralnya di bidang Ilmu Ekonomi di Universitas Diponegoro, Semarang.

Di tahun yang sama, ia menjabat sebagai koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional untuk pasangan Prabowo-Sandi dalam Pemilihan Presiden 2019 dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Pada 2014, Dahnil terpilih sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah untuk periode 2014-2018 dalam Muktamar XVI yang berlangsung di Asrama Haji, Padang, Sumatera Barat.

Ia berhasil meraih 450 suara, mengalahkan beberapa kandidat lain seperti Syahrul Hasan, Rohmat Suprapto, King Faisal, Amirudin, dan M. Aziz.

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Presiden Religion for Peace Asia and Pacific Youth Interfaith Network (RfP-APYIN). Dalam perannya ini, Dahnil vokal dalam menyuarakan pentingnya kedamaian dalam beragama di masyarakat.

Setelah menjadi Koordinator Jubir Prabowo-Sandi pada 2018, ia bergabung dengan Partai Gerindra pada 2019 dan diangkat sebagai juru bicara resmi Prabowo Subianto.

Ketika Prabowo diangkat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Dahnil ditunjuk sebagai Staf Khusus Kementerian Pertahanan dengan fokus pada komunikasi publik, sosial ekonomi, dan hubungan antarlembaga.

Baca juga: Prabowo reshuffle 5 kementerian dan lantik Menteri Haji-Umrah
Baca juga: Dahnil: Perpindahan pegawai ke Kementerian Haji utamakan integritas

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |