Jakarta (ANTARA) - Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra saat menyampaikan pernyataan bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, mengundang pengusaha-pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di seluruh bidang usaha di Peru, di antaranya termasuk logistik, industri, dan teknologi.
Boluarte menyatakan masih banyak peluang kerja sama, terutama bidang dagang dan investasi yang perlu diperluas dan dioptimalkan, mengingat Indonesia dan Peru telah menjalin hubungan diplomatik selama 50 tahun, tepatnya sejak 12 Agustus 1975.
"Saya menegaskan kembali Peru terbuka untuk menerima investasi dari Indonesia untuk sektor-sektor berkelanjutan, bertanggung jawab, dan inklusif. Secara khusus, saya mengundang pengusaha Indonesia menjadi pengguna, investor di masa depan untuk semua pusat logistik, industri, teknologi di wilayah pesisir tengah Peru," kata Presiden Boluarte saat menyampaikan pernyataan bersama Presiden Prabowo Subianto.
Boluarte kemudian menyebutkan beberapa lokasi pusat bisnis dan pelabuhan baru di Peru, termasuk Pelabuhan Chancay, Bandara Internasional Jorge Chávez di Lima, ibu kota Peru, kemudian kawasan industri Ancón (PIA) di wilayah utara Lima.
"Peru bercita-cita menjadi pusat logistik utama di Pasifik, Amerika Selatan, dan Peru memposisikan diri sebagai simpul yang terintegrasi dengan perdagangan di Asia-Pasifik," kata Presiden Peru.
Presiden Boluarte berkunjung ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin, dalam rangka kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo. Kunjungan Boluarte itu pun menjadi lawatan resmi pertama Presiden Peru di Indonesia sejak dua negara membuka hubungan diplomatik 50 tahun yang lalu.
Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dan Presiden Boluarte menyaksikan penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) Indonesia-Peru setelah dua negara berunding selama 14 bulan. Presiden Prabowo menilai CEPA Indonesia-Peru rampung relatif lebih cepat dari perjanjian serupa dengan negara lain, mengingat perundingan CEPA umumnya berjalan hingga bertahun-tahun.
Presiden Boluarte, di sisi lain, juga menyambut CEPA Indonesia-Peru, karena menurut dia perjanjian itu dapat menjadi pintu masuk untuk memudahkan produk-produk unggulan Peru di antaranya seperti blueberry, delima, quinoa, biji chia, untuk masuk pasar Indonesia.
Dalam rangkaian kunjungannya di Jakarta, Presiden Boluarte didampingi oleh Menteri Luar Negeri Elmer Schialer Salcedo, Menteri Ekonomi dan Keuangan Raúl Pérez-Reyes Espejo, Menteri Pembangunan Agraria dan Irigasi Ángel Amnero Campo, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Úrsula Desilú León Chempén, Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan Enrique Vilchez Vilchez, Duta Besar Republik Peru untuk Republik Indonesia Luis Tsuboyama, dan Direktur Jenderal untuk Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Peru Fernando Quiros Campos.
Sementara itu, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Perdagangan Budi Santoso , Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Baca juga: Presiden Peru: Ekonomi RI berkembang paling dinamis di Asia
Baca juga: Prabowo: Indonesia-Peru sepakat wujudkan solusi dua negara Palestina
Baca juga: Presiden Boluarte: Blueberry Peru segera masuk pasar Indonesia
Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.