Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendesak agar kepolisian mengusut tuntas penyebab kasus seorang siswi SMK yang meninggal dunia saat pentas seni di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
"Kami berharap semua pihak agar dimintai keterangan, termasuk pihak sekolah, pelatih/sutradara, dan anak-anak yang ditunjuk sebagai pemeran utama bersama korban dalam pertunjukan tersebut," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Baca juga: KemenPPPA kawal kasus perundungan pelajar SMK di Bandung Barat
Hal ini penting untuk mengetahui adanya kesalahan teknis yang tidak disengaja atau adanya unsur kesengajaan korban untuk mengakhiri hidup.
"Kami berharap mengetahui apakah ada unsur kesengajaan dari korban untuk mengakhiri hidup, atau kesalahan teknis bermain peran dengan kesalahan tidak sengaja menggunakan property asli dalam kegiatan tersebut," kata Nahar.
KemenPPPA juga menyampaikan duka mendalam atas insiden di pentas seni yang berujung pada meninggalnya korban.
Sebelumnya, korban berinisial MDR (17) menjadi salah satu pemeran dalam pentas seni yang bertajuk kenakalan remaja di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Kamis (20/2).
Dalam kegiatan pentas seni tersebut, ada adegan kekerasan yang dilakukan oleh MDR.
Baca juga: KPPPA berduka atas meninggalnya siswi SMK diduga korban perundungan
Baca juga: KPAI minta tim PPKSP investigasi dugaan perundungan tewaskan siswi SMK
Namun nahas, adegan tersebut berujung merenggut nyawa korban.
Pentas seni tersebut merupakan agenda rutin tahunan sebagai bagian dari ujian praktik siswa kelas 12 untuk syarat kelulusan pelajar.
Saat ini polisi masih menyelidiki kasus ini.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025