Pola asuh penyebab maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak

2 months ago 19

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengatakan pola pengasuhan yang salah menjadi penyebab maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.

"Penyebab kekerasan, baik itu terhadap perempuan maupun anak-anak, salah satunya adalah karena pola asuh dalam keluarga yang mungkin dalam tanda petik kurang fokus atau kurang terarah," kata Arifah Fauzi pada acara "Jalan Santai dan Kampanye Dare to Speak Up dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan" di Jakarta, Minggu.

Baca juga: KemenPPPA: Pola asuh dengan ancaman ganggu perkembangan emosional anak

Kemudian, penyebab lainnya adalah pengaruh media sosial. "Yang kedua adalah faktor dari media sosial," kata Arifah Fauzi.

Dalam menghadapi isu kekerasan terhadap perempuan dan anak, KemenPPPA berkolaborasi dengan kementerian/lembaga lain hendak menghadirkan Ruang Bersama Merah Putih.

"Ruang Bersama Merah Putih ini yang ada dalam bayangan kami adalah bagaimana anak-anak ini bisa mengurangi penggunaan gadget dengan memfasilitasi beberapa hal, di antaranya penyediaan permainan tradisional yang dimainkan bersama-sama," katanya.

Baca juga: Sosiolog UI paparkan peran pola asuh perempuan wujudkan Generasi Emas

Baca juga: Psikiater ungkap pola asuh yang sehat lindungi remaja dari NAPZA

Arifatul Choiri Fauzi meyakini adanya Ruang Bersama Merah Putih adalah untuk menanamkan karakter pada anak-anak Indonesia.

"Bagaimana mereka bersama-sama dalam perbedaan latar belakangnya. Yang kedua, kami melihat bahwa anak-anak kita sekarang semakin tidak kenal dengan negerinya. Mereka punya idola dari luar, jauh dari Indonesia, padahal kita punya R.A. Kartini, kita punya Pangeran Diponegoro, kita punya Soekarno, kita punya Hatta," kata dia.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |