Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat menyalurkan bantuan medis dan logistik kepada korban kebakaran di Jalan Jembatan Besi VIII RT 004/RW 006, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PMI Kota Jakarta Barat, Ujang Sungkawa, Rabu, menyebut, pihaknya segera menerjunkan satu unit ambulans ke lokasi kejadian untuk memberikan layanan medis darurat kepada warga yang terluka.
“Petugas ambulans kita yang tiba di lokasi langsung beri penanganan medis darurat. Luka robek di pelipis salah satu korban dibersihkan dan dikasih antiseptik untuk cegah infeksi, terus luka di jari korban lain juga dibalut perban setelah dilakukan penanganan,” katanya.
Selain layanan medis, pihaknya juga menyalurkan berbagai bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar penyintas, seperti dua kardus popok bayi, 10 lembar selimut, lima kardus air mineral, lima kardus sabun, tiga dus mi instan dan satu karung beras seberat 25 kilogram.
“Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban warga terdampak,” kata Ujang.
Tak hanya itu, PMI Jakarta Barat juga akan mendistribusikan 80 kotak makanan siap saji setiap malam selama tiga hari ke depan untuk memastikan kebutuhan pangan penyintas tetap terpenuhi.
Pada Rabu pagi, kebakaran terjadi pada tujuh rumah tinggal, lima di antaranya rusak berat dan dua lainnya rusak ringan, serta satu tempat usaha konveksi di Jalan Jembatan Besi, RT 04 RW 06 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.
Berdasarkan data sementara, kebakaran ini menyebabkan 14 kepala keluarga (KK) atau 56 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Saat ini, warga yang terdampak mengungsi sementara di lantai satu dan dua 2 Musholla Al-Azmi.
Baca juga: Kebakaran melanda rumah dan konveksi di Tambora Jakbar
Baca juga: Sebanyak 65 personel padamkan kebakaran rumah di Kalideres
Baca juga: Polres Pelabuhan Tanjung Priok selidiki kebakaran KM Dorolonda
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.