Medan (ANTARA) - PT PLN sukses memulihkan 100 persen sistem kelistrikan seluruh wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara (Sumut).
"Keberhasilan pemulihan ini merupakan hasil kerja keras antar-petugas PLN dan seluruh unsur yang memperkuat dukungan di lapangan," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan diterima di Medan, Sumut, Senin.
Sesuai arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, kata dia, seluruh personel PLN bekerja keras menembus lokasi yang berat untuk merampungkan pemulihan kelistrikan di semua titik terdampak bencana.
Menurut dia, keberhasilan itu juga dukungan penuh pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat, di lokasi bencana.
Baca juga: PLN pulihkan sistem kelistrikan di desa Tapanuli Selatan pasca-banjir
"Tantangannya luar biasa, tetapi semangat untuk menghadirkan terang bagi rakyat di Sumut jauh lebih besar," kata dia.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumut Mundhakir menjelaskan proses pemulihan dilakukan dengan mengedepankan aspek keselamatan, kecepatan, dan ketepatan.
“Kami melibatkan sebanyak 949 personel dengan prosedur keamanan ketat. Banyak titik hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki sambil membawa material berat," katanya.
Ia mengatakan petugas harus menyusuri tebing dan jalur berlumpur, hingga wilayah terisolasi.
Baca juga: Bahlil pastikan kondisi listrik di Sibolga dalam tahap pemulihan
Mundhakir menambahkan sebanyak 103 penyulang yang sebelumnya terdampak, kini telah kembali beroperasi sepenuhnya dan PLN memastikan seluruh pelanggan di wilayah terisolir akan segera menyala secara bertahap.
“Rampungnya pemulihan ini bukan hanya keberhasilan teknis, tetapi bukti bahwa kolaborasi lintas pihak mampu menembus medan tersulit,” ucapnya.
PLN menyatakan Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah, menjadi wilayah terakhir yang kembali menyala pada Minggu (7/12), menandai tuntas pemulihan pasca-bencana yang melanda sejak 25 November 2025.
Baca juga: PLN Indonesia Power jaga keandalan pasokan listrik di Sumut
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































