PKUB terapkan pendekatan budaya perkuat kerukunan umat beragama

2 months ago 20

Jakarta (ANTARA) - Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama menerapkan pendekatan budaya dan partisipatif dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama melalui kegiatan Festival Kerukunan yang digelar di Desa Pabuaran, Kabupaten Bogor, Sabtu.

Festival tersebut merupakan bagian dari program Desa Sadar Kerukunan yang diinisiasi oleh PKUB dan melibatkan lebih dari 500 peserta dari berbagai unsur, termasuk tokoh agama, pelajar, pemerintah daerah, serta masyarakat umum.

"Kami percaya bahwa kerukunan tidak bisa dibentuk hanya dari ruang sidang dan teks kebijakan," ujar Kepala PKUB Kemenag Muhammad Adib Abdushomad.

Adib mengatakan bahwa pendekatan berbasis budaya dan partisipasi aktif masyarakat menjadi strategi utama dalam membangun ruang-ruang damai di tengah masyarakat.

Baca juga: PKUB sebut komunikasi inklusif kunci terciptanya harmoni umat beragama

"Ia harus hadir lewat pengalaman sosial yang menyentuh sisi manusiawi. Maka, pendekatan budaya dan partisipatif adalah pilihan strategis kami," kata dia.

Festival menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya lintas agama, seperti Hadroh Islami, Gambang Kromong, Tari Hindu dan Buddha, Barongsai, serta vocal group dari komunitas Kristen. Selain itu, masyarakat juga dilibatkan dalam bazar UMKM dan forum diskusi lintas iman.

Desa Pabuaran dipilih karena dinilai telah lama menjadi contoh hidup berdampingan secara harmonis antarumat beragama. Dalam festival tersebut, anak-anak mengenakan pakaian adat, remaja menjadi sukarelawan, dan para pemuka agama tampak duduk berdampingan menyaksikan rangkaian acara.

Salah satu warga, Lilis Wulandari, menyambut baik pelaksanaan festival yang menurutnya melibatkan masyarakat secara aktif.

Baca juga: PKUB Kemenag libatkan Gen Z kampanyekan kerukunan dan toleransi

"Kami merasa acara ini milik kami juga, bukan cuma milik pemerintah. Kami dilibatkan dalam musyawarah, menjaga keamanan, hingga membersihkan panggung," kata Lilis.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi talkshow interaktif bersama PKUB dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat yang membahas tantangan kerukunan di era digital, termasuk maraknya ujaran kebencian dan politisasi agama di media sosial.

Puncak acara ditandai dengan pembacaan Deklarasi Kerukunan oleh enam tokoh agama yang menyampaikan komitmen bersama untuk menjaga perdamaian dan menolak kekerasan atas nama keyakinan.

Ketua Panitia Festival, Hery Susanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari model percontohan yang akan direplikasi di daerah lain.

"Ini adalah piloting nasional. Format kegiatan akan menyesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah, namun prinsipnya sama, masyarakat menjadi pelaku utama kerukunan," ujarnya.

Festival ditutup dengan penampilan Ngapah Band dan Madani yang membawakan lagu-lagu bertema persatuan dan cinta Tanah Air.

Baca juga: PKUB Kemenag RI: Utamakan musyawarah selesaikan konflik umat beragama

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |