Pimpinan DPR minta bentuk tim cepat tanggap darurat bencana

1 month ago 13
Langkah pemulihan harus dipercepat agar kenyamanan masyarakat tidak semakin terganggu

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta pemerintah membentuk tim cepat tanggap darurat untuk memperkuat operasi penanganan bencana di tengah cuaca ekstrem.

"Pemerintah harus membentuk tim cepat tanggap darurat untuk memperkuat operasi penanganan bencana di tengah cuaca ekstrem. Hal ini untuk memastikan keselamatan masyarakat dari risiko bencana," ujar Cucun, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Cucun menekankan pentingnya pembentukan dan penguatan tim tanggap darurat yang terlatih secara profesional. Tim itu, menurut dia, harus mampu memberikan pertolongan cepat dan tepat bagi korban bencana. Selain itu, ia menegaskan perlunya koordinasi antar-instansi, termasuk pemerintah pusat, daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah guna memastikan penanganan bencana berjalan efektif.

Ia mengatakan pula banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah daerah beberapa waktu terakhir ini harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk mempercepat perbaikan infrastruktur.

"Tragedi banjir dan longsor ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Langkah pemulihan harus dipercepat agar kenyamanan masyarakat tidak semakin terganggu," ucap dia.

Baca juga: BNPB: 2.500 korban bencana di Sukabumi harus direlokasi

Baca juga: Menteri Hanif: Rehabilitasi dan konservasi lahan solusi cegah bencana

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat II itu juga menyampaikan keprihatinannya atas berbagai bencana yang menimpa sejumlah wilayah, termasuk longsor di Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, jalur Parung Panjang, Bogor, hingga Jalur Lintas Selatan (JLS) di Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Pemerintah harus memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas utama. Bantuan harus segera disalurkan, dan kebutuhan dasar warga terdampak seperti makanan, air bersih, obat-obatan, serta tempat penampungan sementara harus dipastikan tersedia," kata Cucun mengingatkan.

Sebelumnya, BMKG menyatakan akan melakukan upaya modifikasi cuaca menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2025.

“BMKG dalam rangka untuk memitigasi kondisi cuaca, bersama dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan TNI-Polri melakukan modifikasi cuaca terutama untuk titik-titik yang dikhawatirkan akan berdampak potensi bencana,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Modifikasi cuaca itu dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem berupa peningkatan curah hujan sebesar 20 persen yang diperkirakan melanda sejumlah daerah selama periode Natal dan Tahun Baru.

Di sisi lain, Dwikorita juga mengingatkan masyarakat untuk terus memonitor perkembangan informasi cuaca, utamanya di jalur mudik.

“Dari perkiraan dan prediksi kami, menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 hingga sekitar tanggal 9 Januari, di beberapa wilayah, terutama yang di jalur mudik, juga mengalami peningkatan eskalasi cuaca,” ucapnya.

Ia mengatakan, masyarakat dapat memonitor cuaca di jalur mudik yang dilewati melalui aplikasi info BMKG.

Baca juga: Baznas siap bersinergi dengan LAZ dalam penanganan bencana

Baca juga: BPBD Banjarnegara ajukan status siaga darurat bencana hidrometeorologi

Baca juga: Pj Bupati Garut pastikan penanganan cepat daerah terdampak gempa

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |