Peta jalan AI Indonesia penting jadi pertimbangan wujudkan Astacita

1 month ago 14

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menekankan urgensi hadirnya Peta Jalan terkait Kecerdasan Artifisial (AI) di Indonesia salah satunya untuk dijadikan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan nasional terkait teknologi sejalan dengan arahan Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi Edwin Hidayat Abdullah dalam pesan singkatnya kepada ANTARA, Jumat, mengatakan peta jalan AI Indonesia juga berfungsi menyelaraskan regulasi lintas sektor dan menguatkan tata kelola AI sehingga kolaborasi lintas sektor diperlukan dalam pembentukannya.

"Kolaborasi lintas pemangku kepentingan dilakukan dalam penyusunannya, terutama bagi sektor-sektor strategis yang memegang peranan penting dalam transformasi digital dan peningkatan layanan publik," kata Edwin.

Ia mengatakan sejauh ini kolaborasi lintas sektor yang terjadi dalam pembentukan Peta Jalan AI Nasional ini telah melibatkan pihak-pihak seperti pemerintahan, industri, asosiasi dan komunitas, akademisi perguruan tinggi, dan media.

Baca juga: Kemenperin susun peta jalan sembilan sektor pacu industri hijau

Menurut Edwin, peta jalan ini penting dibuat mengingat teknologi AI sudah bukan sesuatu yang langka dan justru sudah sangat mudah ditemukan praktik penggunaannya dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

Tidak hanya untuk mempermudah kegiatan harian, AI menurutnya sudah menyentuh aspek-aspek penting termasuk kegiatan yang berhubungan ekonomi dan sosial masyarakat.

Maka dari itu penting dihadirkan peta jalan sebagai pedoman untuk masyarakat termasuk juga untuk para pemangku kepentingan seperti pemerintah agar pemanfaatannya dapat menjadi maksimal dan mitigasi risiko yang timbul dapat dijalankan.

"Manfaat dari Peta Jalan Kecerdasan Artifisial ini diharapkan untuk menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik dalam pengembangan maupun pemanfaatan AI dengan memperhatikan berbagai peluang manfaat dan mitigasi risikonya," kata Edwin.

Baca juga: Wamenkomdigi sebut peta jalan jadi fondasi pemanfaatan AI secara etis

Ia berharap ke depannya teknologi AI dapat diadopsi pada sektor-sektor penting dengan bijak agar dapat mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Terkait dengan perkembangannya penyusunan peta jalan AI nasional ini, sebelumnya diberitakan bahwa rancangan peta jalan terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia akan masuk tahap uji publik pada Agustus 2025.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria pada Senin (21/7) mengatakan, saat ini pihaknya masih berdiskusi dengan para pemangku kepentingan yang hasilnya akan dicocokkan dengan tolok ukur pemanfaatan AI yang disusun Kemkomdigi.

Hasil kesimpulannya akan menjadi suatu dokumen final yang akan diuji publik.

"Setelah diskusi ini, kita simpulkan di akhir Juli, lalu nanti di bulan Agustus drafnya akan kita bawa ke uji publik," kata Nezar saat ditemui di Kantor Kemkomdigi, Jakarta.

Baca juga: Peta jalan AI akan diuji publik pada Agustus 2025

Baca juga: Kementan targetkan swasembada susu 2029 dengan Peta Jalan Susu Segar

Baca juga: Budi Arie siapkan peta jalan Kopdes Merah Putih untuk lima tahun

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |