Peringati HLUN 2025, Mendukbangga harap lansia menua dengan berarti

3 months ago 24
Salah satu tantangan lansia itu kesepian, maka, berbagai program kita laksanakan untuk menunjang mereka. Hidup hanya sekali, jangan sampai menua tanpa arti

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji turut memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025 di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Selasa (3/6) dan berharap para lansia bisa menua dengan berarti.

"Salah satu tantangan lansia itu kesepian, maka, berbagai program kita laksanakan untuk menunjang mereka. Hidup hanya sekali, jangan sampai menua tanpa arti," katanya pada Peringatan HLUN 2025 di RPTRA Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa.

Ia memaparkan berdasarkan data terdapat 11,7 persen rakyat Indonesia yang memasuki lanjut usia, dan angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 20 persen pada tahun 2045.

Untuk itu, Kemendukbangga/BKKBN memiliki program Lansia Berdaya (Sidaya) yang di dalamnya mencakup kegiatan-kegiatan seperti Bina Keluarga Lansia (BKL) atau sekolah lansia, Lansia Entrepreneur atau wirausaha bagi lansia, serta penyediaan kartu lansia untuk memudahkan mereka mengakses fasilitas-fasilitas seperti transportasi umum gratis, hingga diskon tiket kereta api atau pesawat.

Baca juga: Pemerintah buat Lansia Entrepreneur bagi tulang punggung keluarga

"Kami belajar dari Pemerintah Provinsi Jakarta untuk kartu lansia ini, ke depan semoga dapat membantu para lansia untuk mendapatkan diskon-diskon tertentu," ujar dia.

Saat ini, angka harapan hidup di Indonesia telah meningkat yakni 74,3 tahun, yang berarti tingkat kesehatan masyarakat Indonesia juga semakin baik.

"Kita berharap, masyarakat Indonesia yang pernah bayar pajak selama 60 tahun ini, minimal bayar PBB jangan sampai setelah lansia negara lupa, enggak diurus, enggak dikasih apa-apa, enggak dikasih diskon, dibiarkan menua tanpa arti," paparnya.

Ia juga menjelaskan, Kemendukbangga/BKKBN juga akan terus bekerja sama lintas kementerian/lembaga, agar program-program untuk lansia dapat terus berjalan, misalnya dalam Program BKL, yang saat ini di Jakarta telah ada 10 sekolah.

Baca juga: Kemendukbangga tiru Pemprov Jakarta buat kartu lansia, ini alasannya

Dalam Program BKL tersebut, para lansia akan diwisuda di jenjang S1, S2, dan S3.

"Jangan dibayangkan sekolah lansia itu seperti sekolah-sekolah pada umumnya ya, karena di sekolah itu enggak ada pelajaran, isinya hanya ketawa-ketawa, nyanyi-nyanyi, pengajian, senam-senam, atau sarapan bareng misalnya," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jakarta Marullah Matali menyebutkan, saat ini jumlah BKL di Jakarta mencapai 534 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 10.267, sedangkan jumlah sekolah lansia di DKI Jakarta ada 10 dengan jumlah anggota mencapai 2.006 siswa. Sejumlah 309 siswa sekolah lansia di Jakarta telah mengikuti wisuda akbar sekolah lansia jenjang S1 dan S2.

"Bina Keluarga Lansia di Jakarta berperan dalam meningkatkan kesejahteraan lansia melalui kepedulian dan peran keluarga sehingga lansia dapat menjadi sehat, aktif, mandiri, produktif, dan bermartabat," katanya.

Marullah menjelaskan, Sekolah Lansia berbasis BKL yang terbentuk di Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, menjaga kesehatan mereka, dan mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan sosial.

Baca juga: HLUN 2025, Mensos pastikan negara terus hadir untuk lansia

Baca juga: Kemensos fasilitasi 1.300 lansia operasi katarak gratis saat HLUN

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |