Pendekatan kolaboratif dorong percepatan vaksinasi dengue 

3 months ago 8

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) Kalimantan Timur, menginisiasi pelaksanaan program vaksinasi dengue melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor sebagai bagian dari strategi penanggulangan penyakit menular yang lebih menyeluruh.

Program vaksinasi yang menyasar lebih dari 1.500 anak sekolah dasar di Kecamatan Tenggarong ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, serta dukungan dari sektor swasta.

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dalam keterangannya pada Selasa mengatakan, penanggulangan dengue membutuhkan sinergi berbagai pihak agar dapat menurunkan angka kasus secara signifikan dan berkelanjutan.

“Tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan. Kami berupaya membangun ketahanan masyarakat terhadap dengue dengan kombinasi edukasi, pemberdayaan, pengendalian vektor, dan kini melalui vaksinasi. Ini hasil kolaborasi semua pihak yang punya kepedulian terhadap kesehatan publik,” ujarnya dalam kegiatan sosialisasi vaksinasi dengue.

Baca juga: Di Kaltim, vaksin DBD terbukti turunkan kematian akibat Virus Dengue

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyambut baik pelaksanaan program ini. Direktur Penyakit Menular dr. Ina Agustina Isturini menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan target nasional "Nol Kematian Akibat Dengue pada 2030".

“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci. Pemerintah daerah seperti Kutai Kartanegara menunjukkan komitmen nyata dalam menerapkan pendekatan inovatif dan berbasis bukti,” kata Ina.

Program ini juga mendapatkan dukungan dari sektor swasta, termasuk Bio Farma dan mitra distribusi internasional, yang menjamin ketersediaan vaksin dengan standar mutu global. Dukungan teknis dan edukasi juga diberikan oleh tenaga kesehatan dan organisasi profesi di daerah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr Jaya Mualimin, menuturkan bahwa perluasan program vaksinasi ke Kutai Kartanegara dilakukan setelah melihat keberhasilan serupa di Balikpapan dan Samarinda. Di dua kota tersebut, cakupan vaksinasi tinggi dan belum ditemukan kasus dengue pada anak yang telah divaksinasi.

“Kami ingin menjaga momentum ini. Vaksinasi bukan pengganti, tetapi pelengkap dari upaya pengendalian yang sudah lama dilakukan. Gerakan 3M, rumah jumantik, hingga edukasi tetap dijalankan,” ujarnya.

Dengan dukungan lintas sektor, pemerintah daerah berharap angka kejadian dengue dapat ditekan, terutama di wilayah-wilayah endemis seperti Kutai Kartanegara. Upaya ini juga sejalan dengan strategi nasional yang menargetkan penurunan insiden dengue menjadi kurang dari 10 per 100.000 penduduk dalam lima tahun ke depan.

Baca juga: Dosis vaksin dengue perlu dipenuhi agar efektif miliki kekebalan DBD

Baca juga: Indonesia perkuat komitmen nol kematian akibat dengue pada 2030

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |