Jakarta (ANTARA) - Kepala Terminal Bus Kalideres, Nur Prasetyo mengimbau kepada pemudik agar tidak menggunakan terminal bayangan sebagai titik awal keberangkatan pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Menurut dia, naik bus dari terminal bayangan memiliki risiko tinggi, terutama terkait ketidakjelasan harga tiket yang berpotensi dimainkan oleh calo yang bermain harga tiket.
"Takutnya mereka (di terminal bayangan) itu dapat harga yang tidak sesuai. Karena kan kita tidak bisa memonitor berapa harga tiket yang dijual di luar," ujar Prasetyo di Jakarta, Senin.
Selain pertimbangan harga, keselamatan dan keamanan penumpang juga tidak terjamin jika berangkat dari lokasi ilegal. Berbeda dengan di terminal resmi yang melakukan uji kelaikan bus atau ramp check dan pemeriksaan kesehatan sopir. Bus yang berangkat dari terminal bayangan sering kali luput dari pengawasan.
Baca juga: Harga tiket bus di Terminal Kalideres tetap stabil
"Terus yang kedua adalah keamanan mereka, karena kita tidak bisa menjamin keamanan mereka (jika naik di luar terminal)," katanya.
Prasetyo pun meminta masyarakat mematuhi peraturan perundang-undangan dengan naik dan turun di terminal yang telah ditetapkan.
"Jadi saya mengimbau kepada para penumpang apabila melakukan mudik Nataru, agar naik dari Terminal Bus Kalideres. Dan apabila sampai di tujuan pun, tidak turun di tengah jalan, tapi turun di terminal tujuan," ucapnya.
Sebelumnya, awak bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat mengeluhkan penurunan jumlah penumpang selama beberapa waktu belakangan.
Salah satu kru bus jurusan Palembang dan Surabaya, Joni, menyebut bahwa sepinya penumpang di dalam terminal resmi disebabkan oleh adanya terminal bayangan dan agen bus ilegal yang beroperasi di sepanjang jalan arteri.
"Kalau momen Natal ini untuk di Terminal Kalideres, dari tahun ke tahun ya agak merosot ya. Di terminal ini jauh, banyak kan agen-agen bayangan," ujar Joni saat ditemui di Terminal Kalideres, Senin.
Menurutnya, banyak penumpang yang diduga sengaja diarahkan oleh agen untuk naik dari agen-agen tidak resmi di sepanjang Jalan Daan Mogot hingga Grogol.
Baca juga: Awak bus di Terminal Kalideres keluhkan penurunan jumlah penumpang
Baca juga: Ratusan bus ikut uji laik jalan di Terminal Kalideres
Keberadaan terminal bayangan, kata dia, sudah sangat meresahkan karena membuat agen resmi yang beroperasi di terminal menjadi sepi penumpang.
Namun, ia mempertanyakan masih minimnya penindakan dari pemerintah maupun Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Nah, dari sini terang aja ya, kenapa agen bayangan semua merajalela, mulai Daan Mogot ini sampai ke Grogol. Tapi enggak digubris sama orang pemerintah itu, Dishub itu gimana? Mau dibawa ke mana kita ini?," keluhnya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































