Pemprov Sulsel dan Jepang kolaborasi tekan pengangguran

1 hour ago 2

Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) perkuat kolaborasi dalam menekan pengangguran sekaligus meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman di Makassar, Kamis, menerima langsung perwakilan JICA untuk membahas kelanjutan program kerja sama serta rencana penempatan tenaga kerja vokasi dari Sulsel ke Jepang.

Dalam kesempatan itu, JICA juga menyampaikan bahwa pada tahun 2026 akan hadir tenaga ahli (advisor) baru yang akan melanjutkan program-program yang telah dirintis sebelumnya.

Baca juga: Pemkot Makassar-Jepang perkuat kerja sama penanganan air bersih

“Pihak JICA menyampaikan memberi jaminan, insya Allah new advisor itu akan melanjutkan program-program yang telah diterapkan dan dicapai,” ujar Jufri Rahman.

Menurutnya, banyak kerja sama yang telah dijalankan Pemprov Sulsel bersama JICA, termasuk program perubahan pola pikir masyarakat di Kabupaten Takalar.

Kerja sama Pemprov Sulsel dengan JICA memberikan nilai tambah dalam pembangunan daerah, khususnya melalui pelatihan vokasi, peningkatan kapasitas masyarakat. Keberlanjutan program ini dapat mempercepat pencapaian pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

“Saya sarankan praktik baik yang sudah berhasil itu sebaiknya di-scaling up, diangkat ke level nasional, jadi program seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Program di Takalar dinilai berhasil mengubah perilaku masyarakat dan dapat dijadikan benchmark untuk daerah lain.

Sekda Sulsel menawarkan agar JICA memperluas dukungan dalam bentuk pendampingan pelatihan bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Jepang kan butuh tenaga kerja sekarang. JICA itu memotret tenaga kerja apa yang dibutuhkan di Jepang sekarang. Kemudian, kirimkan trainer, instruktur di Jepang untuk melatih keahlian yang dibutuhkan kepada sekolah-sekolah vokasi yang ada,” katanya.

Bagi masyarakat Sulsel, terutama lulusan SMK, kerja sama ini membuka peluang nyata untuk bekerja di Jepang setelah mengikuti pelatihan sesuai standar industri. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam menurunkan angka pengangguran di daerah.

Baca juga: Kemenkes persiapkan perawat untuk berkarir di sektor Kaigo di Jepang

Baca juga: RI-Jepang sepakat kerja sama kembangkan industri perikanan

“Kalau sudah melewati pelatihan dan dianggap memiliki keterampilan, dikirim ke Jepang, diserap oleh pasar di sana, pasar kerja. Jadi, itu win-win solution kan,” tambahnya.

Senior Representative JICA Indonesia Office, Okamura Kenji menyatakan bahwa kerja sama dengan Pemprov Sulsel tidak hanya berfokus pada tenaga kerja, tetapi juga pada isu pembangunan daerah.

JICA berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan di Sulsel, termasuk melalui program pelatihan, peningkatan kapasitas, dan penanggulangan kemiskinan.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |