Pemprov Kaltim prioritaskan beasiswa untuk mahasiswa daerah tertinggal

2 months ago 20
Mahasiswa dari Mahakam Hulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) menjadi perhatian utama. Pendidikan adalah salah satu cara untuk mengangkat taraf hidup mereka

Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan kebijakan khusus penerapan program beasiswa dalam Program Gratispol dengan memprioritaskan para mahasiswa berasal dari wilayah tertinggal seperti Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Kaltim Dasmiah di Samarinda, Sabtu, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut menjadi langkah strategis untuk pemerataan akses pendidikan tinggi di wilayah yang masih mengalami kesenjangan.

Menurutnya bantuan biaya pendidikan ini ditujukan tidak hanya untuk mendukung prestasi akademik, tetapi juga sebagai upaya mengangkat kesejahteraan masyarakat di wilayah dengan tingkat kemiskinan tertinggi.

"Mahasiswa dari Mahakam Hulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) menjadi perhatian utama. Pendidikan adalah salah satu cara untuk mengangkat taraf hidup mereka,” ujarnya.

Baca juga: Program kuliah gratis Kaltim sasar 85 ribu mahasiswa pada 2026

Bantuan Program Gratispol untuk mahasiswa luar Kaltim bersifat selektif. Salah satu syarat utama adalah kuliah di 10 perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik nasional seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) atau Institut Teknologi Bandung (ITB), atau mengambil jurusan strategis yang belum tersedia di Kaltim, seperti kedokteran spesialis.

“Harapannya, ilmu yang mereka peroleh bisa dibawa pulang dan dimanfaatkan untuk membangun daerah asal,” jelasnya.

Program ini juga tidak diberikan secara otomatis setiap tahun. Evaluasi dilakukan tiap semester dengan mempertimbangkan capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Mahasiswa yang tidak memenuhi standar akan otomatis gugur sebagai penerima.

Baca juga: Komisi X DPR dorong Pemprov Kaltim perluas beasiswa ke luar negeri

“Ini murni beasiswa berbasis prestasi dan tanggung jawab. Kalau IPK turun, otomatis tidak bisa lanjut,” katanya menegaskan.

Ia juga mendorong mahasiswa untuk mempertimbangkan kuliah di dalam provinsi demi membangun kepercayaan terhadap kualitas pendidikan tinggi lokal, sekaligus mendukung penguatan kapasitas kampus-kampus di Kaltim.

Tahun 2025, Pemprov Kaltim menargetkan 857 orang penerima beasiswa Gratispol untuk mahasiswa luar provinsi dan 89 untuk luar negeri. Sementara pada tahun 2025 jumlah itu diproyeksikan naik menjadi 892 dan 133 penerima mahasiswa di luar provinsi.

Baca juga: Pupuk Kaltim majukan pendidikan dan atasi stunting buat anak Indonesia

Baca juga: Bank Indonesia Kaltim salurkan Rp21,9 miliar ke mahasiswa

Pewarta: Arumanto
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |