Pemprov Jateng pertemukan UMKM dan industri lewat "business matching"

4 weeks ago 12

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempertemukan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan industri besar pada kegiatan Business Matching to Smesco Kontak Bisnis Jalinan Distribusi Rantai Pasok Hulu Hilir Produk UMKM (Jalidi Rapahuli).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Eddy Sulistiyo Bramiyanto, di Semarang, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan mempertemukan dan membuat jejaring antara pelaku UMKM, industri menengah hingga besar, pemerintahan, pembiayaan, dan sebagainya.

"Hari ini ada 900 UMKM lebih yang hadir," katanya, di sela kegiatan yang berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang itu.

Ia menyebutkan setidaknya terdapat beberapa gerai zona yang mempertemukan jejaring usaha dari hulu ke hilir..

Di antaranya, zona program makan bergizi gratis, zona kebutuhan pengadaan barang/jasa pemerintah, zona sertifikasi dan kompetensi bagi UMKM, hingga zona kebutuhan rantai pasok dengan usaha besar.

Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan bahwa tantangan pelaku usaha kecil adalah pemasaran produk, di samping produksi barang.

"Yang menjadi pekerjaan rumah (PR) itu sebetulnya kan bagaimana kita membantu teman-teman UMKM itu untuk bisa memasarkan produknya. Salah satunya dengan mekanisme kontak bisnis ini," katanya.

Melalui forum tersebut, kata dia, para pelaku UMKM bisa berkomunikasi langsung dengan calon pembeli, bisa juga saling tukar produk dan sebagainya.

Ia berharap metode kontak bisnis yang dilakukan itu akan menjadikan komunikasi dan jejaring antara para pelaku UMKM dan pihak lain secara lintas sektor.

"Jadi, teman-teman UMKM bisa memasarkan produknya, bisa dikenal oleh 'buyer-buyer' (pembeli)," katanya.

Selain itu, ia berharap UMKM mampu tumbuh dan naik kelas, apalagi Jateng ditargetkan menjadi provinsi penumpu pangan dan industri yang membutuhkan peran besar pelaku UMKM untuk terlibat.

Sementara itu, pelaku UMKM asal Kabupaten Temanggung Indarwati (35) mengaku sengaja datang ke kegiatan kontak bisnis tersebut untuk mengenalkan produknya yang diberi nama "Cokelat Memukao".

Produknya adalah aneka olahan cokelat dari petani lokal di daerahnya, dengan variasi rasa, seperti cokelat gula aren hingga kopi untuk memberdayakan petani lokal dengan komoditas cokelat dari biji kakao yang dinilai mulai ditinggalkan.

Pada kegiatan tersebut, produknya ditawarkan ke PT Garuda Indonesia yang hadir dalam ajang kontak bisnis tersebut.

Baca juga: Mendag catat transaksi "business matching" UMKM capai Rp1,4 triliun

Baca juga: Business Matching di Malaysia diharapkan perluas jejaring pariwisata

Baca juga: KJRI Guangzhou fasilitasi pertemuan pengusaha makanan Indonesia-China

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |