Pemprov Jateng ajak pengusaha Australia berinvestasi

1 month ago 9

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak para pengusaha Australia untuk menanamkan investasinya di wilayah tersebut sehingga mampu menembus peringkat 10 besar negara dengan investasi tertinggi.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa investasi dari Australia di Jateng saat ini masih berada di peringkat 20, baik untuk ekspor maupun impor.

Hal tersebut disampaikannya saat bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Rob Brazier di Kantor Gubernur Jateng.

Bahkan, kata dia, Dubes Australia sudah berkeinginan untuk meningkatkan nilai investasi negaranya sehingga dapat tembus 10 besar di Jateng.

"Beliau (Dubes Australia) sangat tertarik dan jatuh cinta sama Jawa Tengah," kata mantan Kapolda Jateng itu, didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.

Dalam lima tahun terakhir, investasi tertinggi dari Australia di Jateng terjadi pada semester I tahun 2025 sebesar Rp24,584 miliar, dengan sektor investasi, antara lain perdagangan dan reparasi, pertambangan, industri karet dan plastik, dan lainnya.

Terdapat tiga perusahaan Australia dengan nilai investasi terbesar pada periode 2021-2025 semester I, yakni Indomus Trading Solutions (Perdagangan dan reparasi) di Kota Semarang, Alexis Pradana Mineral (Pertambangan) di Kabupaten Wonogiri, dan Boyz Entertainment Program (Jasa Lainnya) di Kabupaten Sukoharjo.

"Hari ini kami lakukan (penjajakan) kerja sama, di antaranya adalah perdagangan, kemudian tourism (pariwisata), dan investasi. Beliau sangat berharap sekali investasi untuk di kawasan industri," katanya.

Sejauh ini, kata dia, banyak produk Jateng yang di ekspor ke Australia, termasuk pada 2025, antara lain pakaian dan aksesoris pakaian, perabotan, alas kaki dan pelindung kaki, kayu dan barang dari kayu, garam, belerang, tanah, mutiara alam, barang dari kulit; ikan, molusca, dan invertebrata lainnya.

Barang ekspor yang potensial untuk dipromosikan ke pasar Australia, di antaranya perabot kayu, saus dan olahannya, alas kaki olahraga, keramik dari porselen, baju tidur dan piyama wanita, tas tangan dan kasur dari bahan selain karet seluler atau plastik.

Sementara itu, Dubes Australia untuk Indonesia Rob Brazier menegaskan komitmen pemerintahnya mendorong kepada para pengusaha setempat agar menanamkan investasinya di Jateng, mengingat banyak kawasan industri yang tersedia.

"Harapan saya investasi dari Australia di Jateng bisa masuk 10 besar. Sampai sekarang investasi dari Australia ada, tapi dalam jumlah yang mungkin kurang dari optimal," katanya.

Ia akan menyampaikan keberadaan kawasan industri di Jateng kepada para pengusaha di Austalia agar mereka mau berinvestasi di provinsi tersebut.

Hingga kini, kata dia, pengusaha asal Australia banyak yang berinvestasi di Batam karena di sana ada kawasan ekonomi khusus.

Dalam waktu dekat, kata dia, ada rombongan investor yang akan datang ke Indonesia, dan rencananya akan diusulkan datang ke Jateng untuk melihat kawasan-kawasan industrinya.

"Kalau investor dari Australia melihat kawasan industri di sini mudah-mudahan mereka tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia," katanya.

Baca juga: Gubernur Jateng dan Konsul Jenderal Australia bahas "sister province"

Baca juga: Pemprov Jateng menawarkan investasi ke Australia

Baca juga: Jateng ekspor 20 ton udang beku ke Australia

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |