Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, berencana menjadikan Kelurahan Banjarejo sebagai Kampung Hipertensi, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit darah tinggi di wilayah tersebut.
"Saat ini proses pembentukannya sedang tahap menunggu konsultan. Juga disiapkan program yang akan dilaksanakan," ujar Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Jumat.
Menurutnya, Kampung Hipertensi merupakan program berbasis komunitas yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga tekanan darah tetap normal melalui pola hidup sehat.
Dalam program tersebut, kata dia, warga diajak rutin memeriksa tekanan darah, mengikuti edukasi kesehatan, dan didorong untuk menerapkan pola makan seimbang rendah garam, serta aktivitas fisik teratur.
Baca juga: BBKK Surabaya catat hipertensi dominasi keluhan jamaah calon haji
Maidi menjelaskan terkait dipilihnya Kelurahan Banjarejo sebagai Kampung Hipertensi pertama di Kota Madiun, tak lepas dari tingginya angka penderita hipertensi di wilayah tersebut.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan setempat, tingkat kunjungan pasien di fasilitas kesehatan pertama yakni Puskesmas Banjarejo, yang tertinggi adalah penderita hipertensi. Jumlahnya mencapai lebih dari 3.000 pasien, kemudian penderita diabetes melitus sebagai posisi kedua.
Pihaknya ingin dengan keberadaan Kampung Hipertensi di Kelurahan Banjarejo, jumlah pasien hipertensi di Kota Madiun dapat berkurang dengan terkendalinya tekanan darah.
Baca juga: Agar terhindar dari hipertensi hingga kolesterol saat lebaran
Adapun hipertensi merupakan penyakit yang sering tidak bergejala, kata dia, namun bisa berujung fatal. Dengan Kampung Hipertensi, lanjutnya, diharapkan bisa membangun kesadaran dan budaya hidup sehat sejak dari lingkungan terkecil.
"Di BPJS Kesehatan kami ada program Pengelolaan Penyakit Kronis atau Prolanis. Ini bisa disinergikan dengan program yang akan dilaksanakan Pemkot Madiun di Kampung Hipertensi," kata Kepala Cabang BPJS Kesehatan Madiun Wahyu Dyah Puspitasari.
Pembentukan Kampung Hipertensi ini, kata dia, diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam menekan angka kasus hipertensi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Baca juga: Wapres: Program CKG relevan bagi masyarakat urban yang rentan sakit
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025