Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyebutkan sebanyak 231 calon haji siap diberangkatkan dari daerah ini pada musim haji 2025.
Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha mengemukakan pemerintah kota juga mendampingi jamaah calon haji dengan memberikan pembinaan serta pendampingan kesehatan.
Baca juga: Wamenag: Esensi haji adalah menjadi insan yang semakin bertakwa
"Orang-orang yang menunaikan ibadah haji pasti berharap bisa menjadi haji yang mabrur, maka dari itu ada empat hal yang harus dicukupi. Pertama adalah maliyah (keuangan), sumber dana untuk haji berasal dari yang halal dan hal pertama ini sudah dipenuhi oleh jamaah calon haji Kota Kediri," katanya dalam surveilans kesehatan pembinaan masa keberangkatan jamaah calon haji tahun 2025 di Kediri, Rabu.
Hal kedua, kata dia, adalah ilmiah (pengetahuan). Jamaah calon haji Kota Kediri diharapkan menambah ilmu pengetahuannya terkait dengan ibadah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci.
“Jadi gali sebanyak-banyaknya ilmu tentang bagaimana ibadah haji itu harus di perdalam sampai hafal dan lancar seperti saat melakukan shalat. Ilmu ini bisa ditanyakan kepada para kiai, tujuannya ketika di tanah suci, jamaah calon haji agar tidak selalu bergantung pada pembimbing karena ilmunya sudah mumpuni,” ujar dia.
Gus Qowim, sapaan akrabnya juga menambahkan hal ketiga yang harus dipenuhi ketika ingin menjadi haji yang mabrur yakni amaliyah (amalan).
Menurut dia, dalam menjalankan ibadah haji harus penuh kesungguhan dan kekhusyukan, serta mengikuti tata cara yang benar.
Serta yang terakhir adalah batiniyah. Sebelum berangkat jamaah calon haji harus menata niatnya semata-mata karena Allah SWT dalam menjalankan ibadah haji, mulai dari sekarang.
Gus Qowim juga menekankan bahwa dalam ibadah haji juga menguras tenaga, baik saat thawaf, sa’i, maupun saat wukuf di Arafah.
Baca juga: Hoaks! AHY minta masyarakat ikhaskan dana haji
Selain itu juga, perjalanan panjang dari satu tempat ke tempat lain yang bisa mencapai jarak total puluhan kilo meter. Ditambah lagi, cuaca di Arab Saudi yang jauh lebih panas dan kering dibandingkan di tanah air.
Pihaknya meminta jamaah calon haji untuk membiasakan diri mulai dari sekarang untuk beraktivitas di bawah sinar matahari dan menjaga hidrasi tubuh.
Dirinya juga berpesan kepada jemaah calon haji Kota Kediri agar menjaga diri dan jangan terlalu memaksakan.
Ia mengungkapkan bahwa Ibadah haji tidak dinilai dari seberapa kuat fisik seseorang, tapi dari keikhlasan, kesungguhan, dan kesabaran dalam menjalani setiap rukun dan sunahnya.
"Lalu gunakan waktu selama menunggu keberangkatan ini untuk menyiapkan diri lahir dan batin, memperbanyak ilmu manasik, sekaligus mempererat silaturahmi antar sesama calon jamaah," kata dia.
Dirinya juga berharap jamaah calon haji nantinya bisa menjaga nama baik Kota Kediri, dengan menjadi jamaah yang tertib, saling membantu, dan membawa akhlak yang terpuji.
"Di samping itu, jadikan perjalanan haji ini sebagai titik balik, bukan sekadar status 'pak haji' atau 'bu hajjah', tapi menjadi pribadi yang semakin bijak, semakin lembut tutur katanya, dan semakin peduli pada sesama setelah pulang nanti," kata dia.
Hadir dalam kegiatan itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kediri Ahmad Zamroni, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Muhammad Fajri, dan tamu undangan lainnya.
Baca juga: BP Haji tawarkan kolaborasi wisata antarnegara saat musim haji
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025