Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan sistem keamanan data yang dimiliki saat ini dalam kondisi aman dan terus diperkuat guna mencegah kebocoran informasi ke pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin menegaskan Kota Bandung telah memiliki sistem pengamanan data yang terintegrasi dan dirancang untuk menjamin perlindungan informasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Saat ini tidak ada kebocoran data di Kota Bandung karena kami sudah punya sistem pengamanan tersendiri. Namun, pencegahan tetap penting. Sistem ini harus terus dijaga dan ditingkatkan,” kata Erwin di Bandung, Senin.
Erwin menjelaskan, sistem keamanan data yang dibangun oleh Pemkot Bandung tidak berdiri sendiri, melainkan telah terintegrasi dengan baik antar-OPD, sehingga memungkinkan pertukaran data secara aman dan efisien.
“Kami punya sistem integrasi yang baik dengan OPD, juga ada sistem proteksi yang sudah dibangun. Bahkan, kita bisa menarik data dan informasi dari luar Kota Bandung dengan tetap menjaga keamanan,” ujarnya.
Sebagai langkah penguatan, Pemkot Bandung juga menggandeng para pakar keamanan siber untuk memastikan sistem yang digunakan tetap adaptif terhadap berbagai ancaman digital.
Baca juga: Pemerintah berupaya memastikan keandalan sistem keamanan PDN
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga telah berkomunikasi bersama para ahli guna memetakan potensi dan risiko serta meningkatkan ketahanan sistem.
“Saya percaya pada Diskominfo, khususnya kepala dinas, untuk terus mempersiapkan sistem yang lebih aman dan responsif. Kita juga melibatkan para ahli supaya Bandung tetap aman dari ancaman kebocoran data,” ucap Erwin.
Langkah-langkah ini, kata dia, merupakan bagian dari komitmen Pemkot Bandung dalam menjaga kepercayaan masyarakat, serta memastikan keamanan data menjadi prioritas utama di era digital.
Sebelumnya, sebuah akun di platform media sosial X dengan nama “DigitalGhostt” sempat mengklaim telah membobol dan menguasai data pribadi milik 4,6 juta warga Jawa Barat.
Dalam unggahannya pada 10 Juli 2025 pukul 16.33 WIB akun tersebut menuliskan quote dalam bahasa Inggris yang mempertanyakan keamanan siber Indonesia dalam melindungi data warganya.
"Hello Indonesian people (especially the people of West Java), personal data be in my could your possession? Where is the cyber defense? Is it asleep on a pile of money? (Halo masyarakat Indonesia (terutama masyarakat Jawa Barat), mungkinkah data pribadi Anda ada di tangan saya? Di mana pertahanan sibernya? Apakah ia tertidur di atas tumpukan uang?)," tulis akun tersebut seperti yang dilihat ANTARA, Minggu.
Baca juga: Nawakara sediakan integrasi solusi keamanan cegah kebocoran informasi
Cuitan itu disertai tangkapan layar dari sebuah forum dark web yang memuat penawaran data dengan label "4.6 million data of West Java Indonesian citizens [DATABASE]".
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.