Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu melalui Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) menanam sebanyak 50 batang mangrove di sisi utara Pulau Tidung sebagai upaya pelestarian ekosistem pesisir di daerah setempat.
“Tujuan penanaman mangrove ini untuk melestarikan ekosistem pesisir dan memberikan manfaat ekologis, salah satunya menahan abrasi pantai,” kata Kepala Sudin SDA Kepulauan Seribu Mustajab di Jakarta, Senin.
Penanaman tersebut dilakukan bersama dengan 22 operator Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan.
Menurut dia, penanaman mangrove merupakan bagian dari rangkaian agenda monitor pembangunan tanggul di tiga pulau, yakni Pulau Kelapa, Pulau Tidung, dan Pulau Lancang, yang sudah dilakukan sejak Kamis (25/9).
Sebelum kegiatan penanaman itu dilakukan, jajaran Sudin SDA juga menggelar aksi bersih-bersih lingkungan di sekitar SPALD zona timur Pulau Tidung, tepatnya di samping Mapolres, dan melanjutkan monitoring tanggul di Pulau Lancang.
Mustajab mengatakan bibit mangrove yang ditanam itu merupakan dukungan dari Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu.
Sementara itu, Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu Nurliati berharap kegiatan penanaman mangrove itu dapat dilakukan secara serentak di seluruh wilayah pesisir.
"Dengan begitu, manfaatnya tidak hanya ekologis, tetapi juga ekonomis dan sosial bagi masyarakat sekitar,” tutur Nurliati.
Baca juga: Wabup ajak warga jaga lingkungan Kepulauan Seribu
Baca juga: DKI targetkan tanam mangrove sepanjang satu kilometer dalam setahun
Baca juga: Ribuan bibit mangrove ditanam di Pulau Pari untuk cegah abrasi
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.