Parigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyalurkan seragam sekolah gratis untuk 15.440 siswa jenjang pendidikan SD dan SMP sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah itu.
"Seragam sekolah gratis untuk tahun ajaran 2025-2026 merupakan bagian dari program 100 hari kerja kami untuk membantu meringankan beban masyarakat," kata Bupati Parigi Moutong Erwin Burase pada peluncuran seragam sekolah gratis di Parigi, Kamis.
Ia menjelaskan, sesuai slogan dalam program ini, yakni "satu seragam untuk sejuta mimpi anak Parigi Moutong", sebagai implementasi janji politik dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pada aspek pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu sektor prioritas yang digenjot Pemkab Parigi Moutong. Melalui program itu pemkab ingin mematikan bahwa setiap anak usia sekolah di daerah ini berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak, nyaman, dan penuh semangat.
"Tahap awal kami menyalurkan sekitar 3 ribu seragam sekolah untuk siswa yang tersebar di 23 kecamatan di Parigi Moutong, sedangkan sisanya masih dalam proses pengiriman ke daerah," ujarnya.
Ia mengemukakan target distribusi seragam sekolah gratis untuk murid baru SD dan SMP paling lambat selesai pertengahan Agustus 2025.
Baca juga: Pemkab Gowa salurkan seragam sekolah gratis bagi siswa SD-SMP
Adapun seragam sekolah gratis terdiri dari baju putih, rok/celana merah untuk siswa/siswi SDN dan rok/celana biru untuk siswa/siswi SMP, sudah termasuk dasi dan topi.
"Satu seragam sejuta mimpi anak bukan hanya sekadar slogan, tetapi juga cerminan harapan dari setiap anak di daerah ini untuk bisa mengenyam pendidikan formal," ujarnya.
Ia menuturkan, pendidikan merupakan hak dasar setiap anak dan menjadi tanggung jawab pemerintah menjamin mereka memperoleh pendidikan formal yang layak.
"Jangan ada lagi anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan formal, hanya karena keterbatasan ekonomi, pemerintah hadir untuk menjamin semua itu," ucap Erwin.
Pada kesempatan itu, ia juga menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat agar terus menggenjot peningkatan kualitas pendidikan.
Menurut dia, saat ini rata-rata lama sekolah di Parigi Moutong masih sekitar 8,2 tahun, angka ini masih jauh dari standar wajib belajar 13 tahun. Untuk mencapai tujuan itu dibutuhkan kolaborasi lintas sektor guna memperkuat pendidikan di daerah.
Baca juga: Pemkot Makassar distribusikan seragam sekolah gratis secara bertahap
"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dilihat dari tiga faktor yakni pendidikan, kesehatan, dan standar hidup layak. Untuk menunjang sektor pendidikan, ke depan kami juga menyiapkan sepatu dan alat tulis gratis kepada siswa," kata dia.
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.