Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur tahun ini memberikan insentif kepada ribuan guru ngaji di wilayah itu sebagai wujud kepedulian kepada mereka.
"Ada sebanyak 3 ribu orang guru ngaji yang mendapatkan bantuan insentif dari Pemkab Pamekasan pada tahun anggaran 2025 ini," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan Abrari Rais di Pamekasan, Senin.
Ia menjelaskan, guru ngaji itu, tersebar di 13 kecamatan dengan nilai bantuan Rp500 ribu per orang dengan nilai total anggaran Rp1,5 miliar lebih.
Menurut Abrari, saat ini proses bantuan memasuki tahap pemeriksaan lapangan dan pencocokan nomor rekening calon penerima bantuan.
"Sebab, sistem pencairan kepada para penerima, ditransfer secara langsung kepada rekening penerima bantuan," katanya.
Baca juga: Pemkab Sampang beri insentif ribuan guru ngaji
Baca juga: Pemkab Banyuwangi alokasikan Rp9,88 miliar untuk insentif guru mengaji
Para guru ngaji yang menerima bantuan ini merupakan guru ngaji aktif, yakni memiliki minimal 10 orang santri, bukan anggota TNI-Polri atau Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Abrari, selain untuk mendukung guru ngaji dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, bantuan insentif dari APBD Pemkab Pamekasan ini juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di Pamekasan.
"Melalui bantuan ini, Pemkab Pamekasan ingin memberikan motivasi kepada para guru ngaji tersebut dalam mengajar dan memberikan pendidikan agama para anak didik di Pamekasan ini," katanya.
Selain memberikan bantuan insentif, Pemkab Pamekasan juga memberikan bantuan jaminan keselamatan kerja melalui program bantuan iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), karena para guru ngaji ini masuk dalam kategori pekerja rentan.
Baca juga: Bupati Bangkalan serahkan bantuan insentif pada guru ngaji
Baca juga: Rudy Susmanto tambah nilai insentif guru mengaji Kabupaten Bogor
Baca juga: 1.000 guru ngaji dan TPQ di Singkawang dapat bantuan dana insentif
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
