Pemkab Gumas edukasi manfaat ASI eksklusif lewat program Ela Laya

3 weeks ago 6
masih ada bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng) menggencarkan pelaksanaan edukasi manfaat pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif untuk bayi baru lahir hingga usia enam bulan lewat program Ela Laya.

"Program ini diinisiasi dan dilaksanakan oleh Puskesmas Kurun. Ela Laya sendiri merupakan akronim Gerakan Layanan Asuhan Dalam Aksi Nyata ASI Eksklusif," kata Pj Bupati Gunung Mas, Herson B Aden di Kuala Kurun, Kamis.

Puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan yang dilakukan pemerintah memiliki peran sangat penting serta mampu menyentuh masyarakat lebih cepat.

"Untuk itu, edukasi manfaat ASI eksklusif ini dilaksanakan Puskesmas dan juga kader kesehatan lainnya," kata Herson.

Dia menambahkan, bahwa ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain, kecuali obat, vitamin dan mineral.

Baca juga: Nutrisionis: ASI eksklusif hingga enam bulan bantu tekan stunting

ASI eksklusif merupakan fondasi dasar pembentuk daya tahan tubuh bayi, yang merupakan sumber asupan nutrisi yang sangat baik untuk bayi baru lahir. ASI eksklusif juga bermanfaat untuk mencegah stunting.

Hanya saja, saat ini masih banyak masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kurun yang belum menyadari pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi.

Kepala Puskesmas Kurun Vera Crista menerangkan, di sejumlah wilayah kerjanya, masih ada bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Diantara wilayah itu meliputi Kelurahan Kuala Kurun, Desa Penda Pilang, Desa Tumbang Manyangan, dan Desa Tumbang Tambirah.

Hal itu tercermin dari Target Indikator Program Gizi Kesehatan Ibu Anak (GKIA) Tahun 2020-2024, di mana target pada tahun 2023, untuk indikator persentase bayi kurang dari enam bulan mendapat ASI eksklusif, terbilang masih rendah.

Dari target yang ditetapkan Target Indikator Program GKIA Tahun 2020-2024 Puskesmas Kurun, target pada tahun 2023 adalah sebesar 45 persen atau 110 bayi dari jumlah sasaran 243 bayi mendapat ASI eksklusif. Dalam pelaksanaannya, capaian pemberian ASI eksklusif hanya mencapai 27,6 persen atau 67 bayi.

Baca juga: Wamenduk sebut pentingnya ASI eksklusif hingga perangi stunting

Sebenarnya Puskesmas Kurun telah memberi pemahaman kepada ibu, agar memberi ASI eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan. Tetapi masih ada ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif karena satu dan lain hal.

“Misalnya karena ibu sibuk sehingga tidak bisa memberi ASI eksklusif dan menggantinya dengan susu formula, ada juga yang memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebelum usia bayi mencapai enam bulan karena khawatir si bayi lapar,” ungkap Vera.

Hal itu yang membuat Puskesmas Kurun menyiapkan inovasi Ela Laya, yang merupakan inovasi dari tenaga kesehatan yakni Ayu Septianingsih Ariyani, dengan dukungan Bidan Koordinator KIA Meyliawati dan Penanggung Jawab Gizi Noven Gelista Raya, serta beberapa tenaga kesehatan lainnya.

Dia menerangkan, Ela Laya adalah bentuk pelayanan aktif tenaga kesehatan, untuk memberikan edukasi dan pendampingan mengenai pemberian ASI eksklusif kepada ibu dengan bayi usia 0-6 bulan. Ela laya sendiri merupakan Bahasa Dayak Ngaju, yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah jangan lengah.

Inovasi tersebut bertujuan untuk menunjang tumbuh kembang bayi dengan nilai manfaat dari pemberian ASI eksklusif, serta memberikan dukungan bagi ibu yang masih kurang memahami dalam masa awal pemberian ASI kepada anak.

Program ini berfokus pada kesehatan ibu dan anak melalui pengenalan manfaat dari ASI eksklusif dengan metode terpusat, yakni langsung pada subjek yang berkaitan, sehingga tepat sasaran, efektif, dan berdampak langsung dalam hal edukasi dan kegunaan dari inovasi.

Baca juga: Dokter : ASI eksklusif penting 1.000 hari pertama kehidupan bayi

Baca juga: Wamenduk sebut pentingnya ASI eksklusif hingga perangi stunting

Baca juga: Imbauan dokter agar ibu bekerja sukses beri ASI eksklusif pada bayi

Pewarta: Rendhik Andika/Chandra
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |