Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyalurkan bantuan untuk keluarga yang terdampak bencana alam tanah longsor di Kecamatan Cisewu sebagai wujud perhatian dan meringankan kebutuhan hidup mereka.
"Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, dan dinas terkait memberikan bantuan sembako dan logistik," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Jumat.
Ia menuturkan bencana alam tanah longsor di Kampung Kiararambay, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Garut, Rabu (25/6) malam menimpa rumah warga yang menyebabkan empat orang dalam satu keluarga tewas.
Tim dari Pemkab Garut, kata Aah, langsung melakukan asesmen daerah yang terdampak bencana alam tersebut pada Kamis (26/6) untuk memastikan warga sekitar dan yang selamat sudah tertangani, dan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Baca juga: Satu keluarga tewas tertimbun tanah longsor di Cisewu Garut
"BPBD melakukan asesmen ke lokasi kejadian. Bupati Garut memberikan santunan berupa uang santunan untuk pemulasaran," katanya.
Ia menyebutkan bantuan tidak hanya uang maupun makanan, tetapi juga bantuan lainnya seperti pakaian, seragam sekolah, kasur, bantal, selimut, dan kebutuhan sehari-hari lainnya untuk warga terdampak bencana.
Tim dari BPBD Garut dan kecamatan setempat, kata dia, juga terus memantau perkembangan daerah yang terdampak dan siap siaga untuk melakukan tindak lanjut penanganan.
"BPBD Kabupaten Garut melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Cisewu untuk memantau perkembangan situasi, dan tindak lanjut penanganan," katanya.
Bencana alam tanah longsor yang menimbulkan empat korban jiwa itu terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi.
Baca juga: BPBD Jabar: Waspada potensi longsor & pergerakan tanah di 11 kabupaten
Empat korban meninggal dunia itu yakni Mar'ah (70), anaknya Linda (32), menantunya Mardi (39), dan cucunya Fajar (3).
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.