Peminat layanan Cek Kesehatan Gratis di Blora mencapai 210.212 orang

2 months ago 23

Blora (ANTARA) - Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora, Jawa Tengah mencatat warga setempat yang berminat memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga pekan ini mencapai 210.212 orang.

"Angka tersebut setara dengan 22,7 persen dari total sasaran yang ditetapkan sebanyak 925.434 jiwa," kata Kepala Dinkesda Blora Edi Widayat di Blora, Sabtu.

Ia mengungkapkan capaian tersebut menempatkan Kabupaten Blora di peringkat keenam se-Jateng dalam pelaksanaan program CKG.

Peserta program CKG di daerah itu berasal dari berbagai kelompok usia.

Berdasarkan data Dinkesda Blora, sebaran peserta meliputi usia produktif (18–59 tahun) sebanyak 167.231 orang atau 79,6 persen, lansia (>60 tahun) sebanyak 31.726 orang atau 15,1 persen, anak-anak sebanyak 11.255 orang atau 5,3 persen, balita (1–6 tahun) sebanyak 9.705 orang, dan bayi baru lahir (1–2 hari) sebanyak 1.550 orang.

Edi menjelaskan, setiap puskesmas bertanggung jawab atas pelaksanaan di wilayah kerjanya, dengan target pelayanan minimal 80 persen dari total penduduk di wilayah tersebut.

"Jika satu kecamatan memiliki dua puskesmas, target akan dibagi berdasarkan pembagian wilayah kerja masing-masing," ujarnya.

Baca juga: Hasil CKG di Elikobel Merauke didominasi kasus tekanan darah tinggi
Baca juga: Demi layani CKG, Nakes Puskemas Bupul di Merauke tempuh jarak 50 km

Edi menambahkan, beberapa puskesmas di Kabupaten Blora mencatat partisipasi tinggi, antara lain Puskesmas Banjarejo sebanyak 17.334 peserta atau 36,6 persen dari target, Puskesmas Ngawen sebanyak 13.431 peserta atau 32,9 persen, dan Puskesmas Todanan sebanyak 12.950 peserta atau 23,9 persen.

Sementara itu, partisipasi terendah tercatat di Puskesmas Randulawang sebanyak 4.273 peserta, Puskesmas Kapuan sebanyak 4.252 peserta, serta Puskesmas dan Gondoriyo sebanyak 4.637 peserta.

Puskesmas Blora Kota menjadi yang terendah secara persentase dengan capaian hanya 14,1 persen.

"Untuk meningkatkan capaian, tentu perlu ada peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di wilayah tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaan program CKG Dinkesda bertindak sebagai koordinator penyedia alat kesehatan, bahan habis pakai, dan sarana penunjang lainnya. Sementara pelaksanaan harian dan pencapaian target menjadi tanggung jawab masing-masing puskesmas.

Edi mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan CKG sebagai bentuk deteksi dini terhadap masalah kesehatan.

"Kami mendorong warga untuk datang ke puskesmas terdekat dan memanfaatkan layanan ini. Kesehatan adalah investasi penting, baik bagi keluarga maupun masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Dinsos: Seluruh siswa Sekolah Rakyat di Kupang jalani cek kesehatan
Baca juga: Pemkab Batang sasar talasemia lakukan Cek Kesehatan Gratis

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |