Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), berkolaborasi bersama SMK Mitra Industri MM 2100 serta LPK World Horenso Indonesia untuk memberangkatkan sebanyak 1.500 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai peserta magang luar negeri.
Kolaborasi itu juga melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas para lulusan vokasi SMK, baik dari aspek keterampilan maupun karakter melalui berbagai kolaborasi lintas kementerian dan swasta agar semakin berdaya saing di dalam maupun luar negeri.
“Kami dari Kemendikdasmen sangat menyadari bahwa di samping memperkuat skill atau hard skill, penting juga untuk memperkuat karakter peserta didik di lingkungan SMK,” kata Wamendikdasmen Fajar dalam kegiatan Pelepasan 1500 Lulusan SMK Calon Pekerja Migran Indonesia di SMK Mitra Industri MM 2100 Cikarang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Kamis.
Para peserta magang di luar negeri tersebut berasal dari berbagai SMK di Indonesia yang juga telah bekerja sama dengan LPK World Horenso Indonesia.
Baca juga: 11 siswa SMKN 3 Kota Madiun lolos magang kerja ke Jerman dan Jepang
Sebanyak 1.500 lulusan SMK tersebut akan diberangkatkan dengan jadwal yang berbeda-beda dalam satu tahun ini, menyesuaikan dengan jadwal yang diberikan oleh perusahaan tujuan tiap peserta.
Melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, lanjutnya, para lulusan sekolah vokasi, utamanya SMK memiliki jembatan penghubung dengan pasar kerja domestik maupun internasional sehingga dapat menjadi agen perubahan bagi keluarga masing-masing sekaligus mengambil peran dalam pembangunan nasional.
Oleh karena itu, ia pun mendorong berbagai kawasan industri di Indonesia agar dapat ikut mengambil bagian dalam meningkatkan kapasitas dan serapan lulusan vokasi dengan membuka layanan pendidikan SMK yang sejalan dengan permintaan industri di wilayah masing-masing.
“Ini satu contoh yang menarik, satu best practice yang perlu ditiru dan diperbanyak di banyak tempat. Karena kalau ini terjadi akan membantu kami dalam menciptakan calon-calon tenaga kerja yang terampil dan handal,” imbuhnya.
Baca juga: Disnakertrans: 15 alumni SMA/SMK Rejang Lebong magang kerja di Jerman
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli juga mendukung usulan tersebut, mengingat penyelenggaraan kegiatan magang memang menjadi salah satu fokus Kemnaker dalam meningkatkan kapasitas keterampilan dan karakter calon tenaga kerja.
“Kalau magang memang menjadi concern kami di Kementerian Ketenagakerjaan. Apa yang menjadi sasaran tujuan besar kami adalah memberikan kesempatan untuk peningkatan kompetensi lulusan sekolah vokasi, baik melalui balai latihan kerja maupun SMK,” kata Menaker Yassierli.
Oleh karena itu, ia mengatakan pihaknya tengah menyiapkan program terbaru untuk menyerap para alumni magang di luar negeri tersebut sehingga dapat segera bekerja ketika telah kembali dari menyelesaikan kontrak magang, termasuk tidak menutup kemungkinan untuk menjadi pekerja migran Indonesia sepenuhnya.
Baca juga: Kadin Jatim mengusulkan program siswa SMK magang di Thailand
Baca juga: Kemendikbud targetkan kirim 20.000 orang magang ke luar negeri
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025