Jakarta (ANTARA) - Unit Pengelola Kawasan (UPK) Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, menegaskan bahwa pelaksanaan pemberdayaan sanggar seni budaya ini dilakukan secara transparan dan akuntabel.
"Sehingga, mereka juga merasa dilibatkan dalam kegiatan di Perkampungan Budaya Betawi untuk sama-sama melestarikan kebudayaan Betawi melalui berbagai jenis objek pemajuan kebudayaan," kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Edukasi dan Informasi UPK Setu Babakan, Farah Aini Astuti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, dalam proses penyelenggaraan pagelaran di UPK Setu Babakan, memang dilakukan secara ketat melalui proses kurasi.
Baca juga: 5.664 wisatawan kunjungi UPK Setu Babakan selama libur panjang
Pemberdayaan sanggar seni diawali dengan sistem kurasi yang dibuka secara terbuka (melalui media sosial) di awal tahun snggaran. Kemudian sanggar yang mendaftar kurasi wajib mengirimkan persyaratan yang dibutuhkan serta dikurasi portofolio tampilan.
"Setelah semua melalui kurasi dan dinyatakan layak, maka sanggar tersebut diundang untuk dilakukan pengarahan sebelum tampil," ujarnya.
Pada pelaksanaannya, kata Farah, ketua sanggar wajib hadir langsung dan menandatangani dokumen surat pertanggungjawaban (SPJ).
"Kami lakukan bukti dokumentasi ketika ketua sanggar menandatangani SPJ dan pembayaran ditransfer langsung ke rekening ketua sanggar yang bersangkutan," katanya.
Baca juga: Kampung MH Thamrin jadi destinasi favorit wisatawan di Setu Babakan
Pemilik Sanggar Mak Manih Nirin Kumpul, Mpok Linda mengaku sangat senang dan bangga karena selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan di UPK Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan sehingga anak-anak didiknya bisa mendapatkan ruang untuk pentas.
"Untuk meningkatkan dan memberikan yang terbaik bagi kebudayaan Betawi, kita tampil pentasnya harus ada Tari Topeng, Lenong Betawi, Gambang Kromong hingga Palang Pintu. Itu semua yang diajarkan oleh Babe Nirin Kumpul," ujarnya.
Mpok Linda yang merupakan anak dari tokoh Betawi, Almarhum Nirin Kumpul menuturkan, ketika tampil di PBB Setu Babakan, dirinya bersama 300 anak didiknya juga mendapatkan pelayanan terbaik.
"Pelayanan yang diberikan UPK PBB Setu Babakan sangat baik, baik dari SPJ maupun pelayanannya. Semua penggiat seni atau seniman dilayani dengan baik, tanpa membeda-bedakan," katanya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.