Pembangunan kereta gantung ke gunung Rinjani batal

2 months ago 11

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan rencana pembangunan kereta gantung dari jalur pendakian Lombok Tengah menuju kawasan Gunung Rinjani batal, karena investor hilang.

"Kabar dari investor hilang, jadi batal," kata Kepala Bapperida Lombok Tengah Lalu Wiranata di Lombok Tengah, Jumat.

Ia mengatakan peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung tersebut telah dilakukan oleh investor asal China bersama pemerintah daerah pada 2022 dan ditargetkan rampung di 2025.

"Alasan batal kami tidak tahu. Kemungkinan alasan internal perusahaan," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah telah melaporkan hal tersebut kepada pemerintah provinsi NTB, agar mencarikan investor lain, sehingga pembangunan kereta gantung tersebut bisa terwujud.

"Kami berharap supaya dicarikan investor baru," katanya.

Baca juga: Kemenpar evaluasi sistem keamanan jalur pendakian Gunung Rinjani

Ia mengatakan pembangunan kereta gantung tersebut diharapkan dapat memperkuat pengembangan pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Selain itu, destinasi wisata tersebut bisa meningkatkan kunjungan wisatawan asing maupun domestik di Lombok Tengah.

"Kami tetap mendukung pembangunan itu," katanya.

Ia mengatakan jika kereta gantung tersebut terbangun, tidak hanya menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Namun, destinasi wisata tersebut bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Dampak ekonomi pasti ada. Semoga bisa terwujud," katanya.

Lokasi pembangunan kereta gantung Rinjani berada di kawasan hutan lindung di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

Total luas lahan yang digunakan untuk kereta gantung tersebut mencapai 500 hektar dengan panjang jalur kereta mencapai 10 kilometer yang nantinya juga dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.

Baca juga: Balai TNGR buka opsi bangun posko darurat dekat puncak Gunung Rinjani

Pembangunan fasilitas wisata ini menelan anggaran Rp2,2 triliun. Lokasi puncak pemberhentian kereta gantung terletak sekitar dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.

Sebelumnya pada Minggu (18/12/2022), Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama Bupati Lombok Tengah Lalu Fathul Bahri melakukan peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung tersebut.

Zulkieflimansyah mengatakan pembangunan kereta gantung dari Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah menuju Gunung Rinjani bakal meningkatkan kunjungan wisatawan di provinsi itu.

"Pembangunan kereta gantung ini menjadikan Provinsi NTB sebagai kawasan pariwisata yang lengkap," ujarnya.

Gubernur tidak menampik setiap hal baru tentu selalu ada riak-riak, biasanya muncul akibat kurangnya sosialisasi dan komunikasi. Namun, pembangunan kereta gantung ini akan menampilkan keindahan alam di Lombok terlihat dari atas untuk yang tidak kuat mendaki Gunung Rinjani.

"Proyek ini ditargetkan akan rampung pada 2025," katanya.

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |