Peluang menjanjikan dari kolaborasi industri alas kaki Eropa

3 months ago 38

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono mengatakan kolaborasi industri manufaktur alas kaki Eropa Micam dengan Indonesia Fashion Week dapat memberikan peluang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi bersama, khususnya dalam industri fesyen kulit.

"Kami percaya ini adalah waktu yang tepat bagi Italia, ikon sejarah keunggulan dalam fesyen, untuk mengonsolidasikan kehadirannya di kawasan Asia-Pasifik, khususnya di Indonesia, sebagai pasar dinamis dengan lebih dari 285 juta penduduk," kata Poppy dalam keterangan pers yang diterima, Selasa.

Presiden Indonesia Fashion Week itu mengatakan kolaborasi ini tidak hanya merupakan perayaan keterampilan dan dialog internasional, tetapi juga dengan pengetahuan teknis dan pelatihan, kemitraan ini akan mempercepat pengembangan industri kulit di Indonesia, sekaligus membuka pasar baru dan luas bagi brand Italia di Indonesia.

Baca juga: Indonesia beri pelatihan SDM industri alas kaki ke Sri Lanka

Presiden Micam Giovanna Ceolini mengatakan industri alas kaki Eropa kini sedang melirik potensi desainer muda Indonesia untuk bisa mengembangkan produk kreatif alas kaki yang mampu mendongkrak ekspor.

Ia mengatakan Indonesia merupakan produsen alas kaki terbesar kelima di dunia dan pusat kekuatan ekonomi yang berkembang pesat, muda, dan penuh ambisi.

"Dalam konteks geopolitik diwarnai ketidakpastian ketika pasar cenderung menutup diri, Micam memainkan peran mendasar sebagai platform untuk perbandingan antara produksi dan distribusi dunia di sektor alas kaki, antara industri kreativitas dan kemampuan menerjemahkan ide estetika menjadi produk jadi, kemudian mendukung masuknya koleksi alas kaki terbaik di pasar internasional,” papar Ceolini.

Baca juga: Aprisindo minta DEN dobrak pasar bagi produk garmen dan alas kaki

Mengembangkan desainer muda dan mewariskannya semangat menciptakan koleksi alas kaki berarti membangun ikatan untuk mengembangkan hubungan bisnis lebih kuat dan lebih langgeng di masa mendatang.

Ia mengatakan manufaktur Eropa, pasar internasional, tengah mencari figur-figur kreatif baru yang mampu mendongkrak ekspor. Indonesia merupakan peluang penting untuk bisa memanfaatkannya, dengan margin pertumbuhan signifikan.

Peluang itu dimanfaatkan dalam kolaborasi antara Micam dan Indonesia Fashion Week yang digelar tanggal 28 Mei - 1 Juni lalu, yang diharapkan dapat mengonsolidasikan hubungan antara dua negara untuk saling melengkapi, meletakkan dasar bagi dialog konstruktif antara generasi desainer muda dan industri manufaktur Italia dan Eropa.

Baca juga: Kemenperin: Industri alas kaki lokal dorong ekonomi RI ke global

Micam juga mengadakan Proyek Akademi Micam untuk menjembatani Italia dan Indonesia, sebuah program beasiswa bergengsi ditujukan bagi dua mahasiswa desain mode Indonesia untuk mengikuti kursus intensif tingkat lanjut selama 10 minggu untuk desain koleksi alas kaki di sekolah Arsutoria di Milan.

"Proyek ini merupakan kesempatan unik bagi para talenta muda Indonesia untuk membenamkan diri dalam budaya alas kaki berkualitas tinggi khas Italia,” lanjut Ceolini.

Menurutnya, program ini bukan hanya momen pelatihan, tetapi juga jembatan budaya sesungguhnya antara kedua negara, dan akan membantu menyebarkan pengetahuan dan hasrat "Made in Italy" di antara generasi baru kreator Indonesia.

Baca juga: Kemenperin kampanyekan Indonesia Melangkah pacu pemajuan IKM alas kaki

Kolaborasi tersebut membuka babak baru bagi ekosistem fashion Tanah Air, terutama alas kaki yang jarang memperoleh perhatian penuh, dan khususnya lagi menjadi peluang besar bagi desainer muda, pelaku kreatif, dan pengrajin lokal.

Tak hanya brand Micam, Mipel juga melakukan kolaborasi di sektor barang dari kulit dan alas kaki, yang merupakan kekuatan strategis dengan tujuan untuk mempromosikan kreativitas dan inovasi yang dimiliki brand Italia dan juga merek internasional.

Baca juga: Kemenperin dorong IKM alas kaki berinovasi lewat pendampingan

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |