Jakarta (ANTARA) - Pelatih Dewa United Banten Pablo Favarel menyoroti kinerja wasit Indonesian Basketball League (IBL) 2025, saat menang tipis 86-84 melawan Kesatria Bengawan Solo (KBS), di Dewa United Arena, Tangerang, pada Minggu (1/6).
Ia mengaku kecewa terhadap beberapa keputusan wasit yang dinilainya krusial, seperti pada detik-detik terakhir kuarter kedua, lantaran possession game hasil out of the bounds diberikan kepada KBS, padahal bola terlihat jelas menyentuh pemain lawan sebelum keluar lapangan.
"Saya sangat marah pada satu momen ketika bola keluar dari tangan Singletary, tetapi wasit justru memberikan bola kepada mereka (KBS) dan dengan beberapa detik tersisa, mereka langsung inbound dan mencetak poin, jadi saat itu momen krusial," kata Favarel dalam laman klub yang dikutip di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Dewa United kalahkan Kesatria 86-84
Ia juga menyoroti proses inbound yang dinilainya terlalu cepat dan memberi keuntungan bagi Kesatria Bengawan.
Sebab, menurut dia seharusnya lawan inbound dari sisi lapangan, tetapi wasit membiarkan bola langsung dimainkan dan KBS bisa mencetak poin dari fast-break.
"Itu empat poin yang sangat menentukan," ujar pelatih asal Argentina itu.
"Saya marah karena merasa wasit sangat memengaruhi jalannya gim di momen tersebut," tambah dia.
Baca juga: Arki ingatkan Dewa United soal pertahanan usai menang tipis lawan KBS
Meski begitu, Favarel bersyukur timnya bisa bangkit dan tidak larut atas keputusan kontroversial dari wasit.
Dia mengapresiasi para pemain yang mampu membalikkan keadaan pada kuarter ketiga dan keempat, sehingga bisa menutup pertandingan dengan kemenangan tipis 86-84.
Saat ini Dewa United Banten bertengger di posisi pertama klasemen sementara IBL Gopay 2025, dengan mengantongi 42 poin, serta memiliki rekor pertandingan 19-4 (menang-kalah).
Mereka sudah dipastikan lolos ke playoffs IBL musim ini dan masih menyisakan tiga laga di babak reguler.
Baca juga: Favarel sebut kehadiran Joel Pose langsung beri dampak positif
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025