Pelatih Bali United kecewa kepada wasit

5 hours ago 2

Bandarlampung (ANTARA) - Pelatih Bali United Johny Jansen menyatakan kecewa terhadapn sejumlah keputusan wasit pada pertandingan Super League melawan Bhayangkara Presisi Lampung di Stadion Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, Lampung.

"Kami memang tidak memulai pertandingan dengan baik namun juga saya kecewa terhadap sejumlah keputusan wasit di lapangan," kata dia setelah pertandingan di Bandarlampung, Jumat.

Dia menyoroti kartu merah yang diterima pemainnya pada babak kedua karena melanggar Dedi Kusnandar. Pengadil disebutnya tidak sepenuhnya mengambil keputusan berdasarkan penglihatan langsung di lapangan.

"Dua kartu merah dalam dua pertandingan ini sangat menyulitkan kami. Hari ini juga sama, kartu kuning kedua untuk pemain kami karena ada teriakan dari luar, bukan karena wasit melihat langsung,” kata dia.

Padahal, lanjut dia, pada babak kedua Bali United tampil lebih dominan dan menciptakan banyak peluang, bahkan sempat menyamakan gol menjadi 1-1.

Baca juga: Paul Munster gonta ganti strategi saat hadapi Bali United

"Kartu merah yang diterima pemain kami tentu berpengaruh besar terhadap hasil akhir," kata dia.

Ia berharap perangkat pertandingan lebih tegas dan independen dalam mengambil keputusan.

“Sebelum pertandingan selalu dibicarakan tentang respek terhadap wasit, dan kami selalu menjaga itu. Tapi saya lihat banyak tim lain terlalu sering protes. Wasit harus belajar dari hal ini, agar bisa membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari luar,” katanya.

Bhayangkara Presisi menang 2-1 atas Bali United, berkat gol Dendy Sulistyawan dan Slavko Damjanovic, sedangkan gol balasa Bali United diciptakan oleh Andika Wijaya.

Dalam pertandingan itu Bali United kehilangan satu emain setelah Tim Receveur menerima kartu kuning kedua karena melanggar Dedi Kusnandar pada menit ke-82.

Baca juga: Damjanovic bawa Bhayangkara kalahkan sepuluh pemain Bali United

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |