Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Bali I Nyoman Giri Prasta mengatakan pelabuhan perikanan yang dikenal dengan Pelabuhan Benoa secara bertahap akan dipindah ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Jembrana.
Giri Prasta menyampaikan hal tersebut di Denpasar, Kamis, saat pertemuan dengan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf, membahas tahapan pembangunan PPN Pengambengan.
“Kami ingin menyampaikan bahwa di Benoa itu kemungkinan akan dijadikan (pusat) baharinya dalam sektor pariwisata, maka kami menyambut baik sekali, ke depan ini akan ada pergeseran pelabuhan ikan ke PPN ini,” katanya.
Giri Prasta mengatakan setelah kapal-kapal ikan di Pelabuhan Benoa dipindah ke Kabupaten Jembrana, maka pelabuhan di Kota Denpasar itu akan diubah menjadi pusat maritim bagi wilayah Indonesia Timur.
“Kami sudah usulkan yang ada di marina, yang ada di Benoa nanti akan menjadi hubnya Indonesia Timur,” ujar dia.
“2025 November ini kita bergerak pembangunan di Jembrana, jadi nanti di Benoa ini menjadi pariwisata, pusat maritimnya wilayah Indonesia Timur, saya kira konsep ini bagus untuk pemerataan ekonomi,” katanya.
Dari tahapan yang dirancang Kementerian Kelautan dan Perikanan, diketahui kapal-kapal tersebut akan mulai dipindahkan tahun 2026, dengan target 2028 seluruh kapal sudah beroperasi di PPN Pengambengan.
Pemprov Bali meminta agar nantinya sumber daya manusia lokal mendapat tempat strategis dan tidak hanya menjadi penonton di pelabuhan perikanan terintegrasi yang baru.
Dari proyeksi kementerian bahwa akan ada 25.000 lapangan kerja baru di Jembrana, Giri Prasta menargetkan sebanyak-banyaknya masyarakat lokal bisa bekerja di sana. Begitu pula di Pelabuhan Benoa yang akan menjadi pusat maritim agar menerima usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal untuk bekerja di sana.
“Saya kira Bali tidak akan kekurangan SDM (sumber daya manusia), kami sudah minta dengan Pelindo juga yang ada di Pelabuhan Benoa agar ke depan UMKM kita harus diterima dengan baik, masyarakat Bali harus menjadi tuan di rumah sendiri,” ujar dia.
Dengan akan dipindahkannya pelabuhan perikanan ke Jembrana, ia mengatakan Pemprov Bali mengajukan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan agar mempertimbangkan kesiapan infrastruktur darat maupun laut termasuk jaringan air bersih dan kesiapan sistem pendeteksi dini untuk tsunami
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.