Jakarta (ANTARA) - Pemilik warung tegal (warteg) meminta pemerintah tidak mempersulit pembelian "Liquified Petroleum Gas" (LPG) ukuran 3 kilogram (kg) di agen, pangkalan maupun warung terdekat.
"Pinginnya sih kita pemerintah lebih mempermudah aja pembelian gas, biar ga susah nyarinya. Karena kita warteg gini kan pakainya tabung elpiji 3 kg itu," kata seorang pemilik warteg bernama Supriati (43) saat ditemui di Kampung Bulak, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.
Selain itu, Supriati juga meminta pemerintah menambah stok elpiji ukuran 3 kg di agen dan warung sekaligus untuk menstabilkan harga gas.
Jika harga gas ikut naik, kata Supriati, akan berpengaruh pada harga yang dijual dan keuntungan yang didapatkan.
"Harganya juga jangan naik naik, karena kan nanti bingung juga sama masakan kita," kata Supriati.
Baca juga: Penjual elpiji 3 kg di Jaktim banyak, tak ada antrean konsumen
Supriati mengaku sejak awal Februari 2025 dirinya merasa kesulitan membeli elpiji 3 kg. Untungnya, Supriati sudah berlangganan di salah satu agen gas di dekat rumahnya.
"Memang agak susah sih dapat gas itu, biasanya kan langsung dikirim ya, sekarang lama kirimnya. Biasanya beli langsung ke agen. Kalau dari stok sih biasanya diutamain karena kita udah pelanggan," ujar Supriati.
Terkait harga, dia belum merasakan ada perubahan yang signifikan. Harga elpiji 3 kg di warung Rp20.000, sedangkan di agen Rp18.500.
"Masih sama sih Alhamdulillah harganya, cuman kalau beli aja harus pakai KTP kan katanya mau didata. Biasanya sih saya beli 2-3 tabung," kata Supriati.
Baca juga: Agen resmi menduga ada permainan dibalik kelangkaan gas LPG 3 kg
Hal serupa dikatakan salah satu pedagang gorengan di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Denti Eliantina (39). Menurut Denti, pemerintah harus memperhatikan kondisi gas di lapangan langsung dan tidak sembarangan mengambil kebijakan.
"Harus dipikirkan matang-matang sih biar ga salah langkah. Kasihan rakyat bawah kalau apa apa dipersulit, kita kan dagang untuk bertahan hidup, gas juga menjadi salah satu barang yang penting untuk masak," kata Denti.
Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa penjualan elpiji 3 kilogram sudah kembali normal setelah adanya perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Zulhas mengatakan bahwa distribusi elpiji 3 kilogram yang sudah lancar dan kembali seperti semula, memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
"Jadi alhamdulillah gas (LPG 3 kg) sudah lancar, kembali normal, setelah ada perintah Bapak Presiden, dikembalikan seperti semula," kata Zulhas di sela meninjau harga sejumlah komoditas pangan dan elpiji 3 kg di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025