Jakarta (ANTARA) - Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menyatakan perlunya langkah mitigasi yang tepat untuk menghadapi potensi bencana kebakaran yang sewaktu-waktu dapat melanda Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Hasan, menyampaikan hal tersebut saat merespons insiden kebakaran SPPG Cipayung, Jakarta Timur, yang diduga akibat korsleting arus listrik, Selasa (21/1) sore.
"Kalau kebakaran bisa terjadi di mana saja, yang jelas sistem pengamannya harus diperbaiki lagi. Tapi untuk teknis seperti ini, bisa ditanyakan langsung ke BGN," kata Hasan usai menghadiri Diskusi program MBG di Gedung Dewan Pers Jakarta Pusat, Rabu.
Ia menyebut bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut atas insiden itu.
“Saya belum update ke BGN, tapi nanti kita tanyakan itu,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai langkah mitigasi, Hasan menegaskan bahwa kebakaran bisa terjadi di mana saja. Namun, ia menggarisbawahi pentingnya perbaikan sistem pengamanan di lokasi untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi BGN Ermia Sofiyessi menyebut bahwa SPPG saat ini tengah menjadi sorotan publik karena perannya yang vital dalam program MBG, meskipun fasilitasnya tidak sebesar dapur profesional seperti di hotel atau restoran besar.
“Tidak ada sesuatu yang luput. Cuma sekarang SPPG lagi jadi bintang. Mungkin dapurnya nggak sebesar dapur hotel atau resto seperti Hoka Hoka Bento, tapi dapat sorotan,” katanya.
Ermia menjelaskan bahwa mitigasi kebakaran sudah menjadi perhatian serius BGN. Deputi Pengawasan dan Pemantauan akan langsung turun untuk menangani dan mengevaluasi kejadian seperti ini.
“Mitigasinya adalah kami punya Deputi Pengawasan dan Pemantauan. Ketika ada peristiwa seperti ini, mereka akan segera turun,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Kepala SPPG telah mendapatkan pelatihan intensif di Universitas Pertahanan selama tujuh bulan. Pelatihan ini dirancang untuk membekali mereka dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk insiden seperti kebakaran.
“Memang kasihan anak muda dilatih selama itu, tapi ini supaya mereka siap menghadapi segala macam tantangan seperti ini,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran terjadi di dapur penyedia MBG di Jalan Kramat Aris, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa sore. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada AC atau peralatan masak di lantai 3.
Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid menyebut kebakaran terdeteksi pukul 17.32 WIB dan berhasil dipadamkan setelah beberapa peralatan masak terbakar. Dua karyawan yang terjebak di lantai 3 berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Pemilik katering, Sujarwo, menjelaskan bahwa dapur tersebut digunakan untuk mendukung program MBG dan kebakaran terjadi saat karyawan sedang istirahat usai memperbaiki kabel.
Meskipun telah menggunakan alat pemadam, api terus membesar hingga petugas Damkar diterjunkan. Lokasi yang sulit akses air sempat menjadi kendala dalam proses pemadaman.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025