PBB sediakan penampungan WN Afghanistan pulang dari Iran, Pakistan

2 hours ago 1

Doha (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membantu warga Afghanistan yang pulang ke negaranya dari Iran dan Pakistan dalam kondisi sangat memprihatinkan, dengan menyediakan rumah sementara bagi keluarga termiskin.

Pernyataan itu disampaikan Deputi Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB sekaligus Koordinator Kemanusiaan untuk Afghanistan, Indrika Ratwatte kepada RIA Novosti saat KTT Dunia untuk Pembangunan Sosial di Doha, Qatar.

"Tahun ini hampir 2,2 juta warga Afghanistan kembali dari Iran dan Pakistan. Jika dihitung dari September 2023 hingga September 2025, selama 24 bulan, lebih dari 4,5 juta warga negara Afghanistan telah kembali dari dua negara tersebut, yang artinya populasi bertambah sekitar 10 persen," katanya.

Menurut Ratwatte, ini menjadi tantangan luar biasa, bahkan bagi negara yang memiliki infrastruktur dan layanan yang baik.

"Bagi Afghanistan yang belum memiliki kapasitas itu, sangat sulit untuk mengelola dan mendukung populasi ini. Sebagian dari mereka sudah tinggal selama puluhan tahun di negara-negara tersebut sebagai pengungsi dan kini pulang ke negara yang tidak memiliki penyerapan," katanya.

Ratwatte menambahkan bahwa saat ini PBB sedang berkoordinasi dengan organisasi nonpemerintah (LSM) dan pemerintah Afghanistan untuk mendukung proses pemulangan warga mereka ke tanah air.

"Bersama pemerintah, kami mendapat informasi kedatangan berdasarkan provinsi dan distrik asal, kemudian kami memetakan itu dan berfokus pada distrik dengan jumlah kepulangan tertinggi... Kami mendukung masyarakat... Apa yang kami... lakukan adalah menilai tingkat kerentanan keluarga dan individu dan kemudian memberikan bantuan tunai awal," katanya.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: PBB sambut gencatan senjata Pakistan-Afganistan, desak akhiri konflik

Baca juga: Pakistan buka lintas perbatasan, percepat repatriasi warga Afghanistan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |