Pasokan material untuk pembuatan iPhone 17 diwartakan terkendala

3 weeks ago 3

Jakarta (ANTARA) - Apple diwartakan sedang menghadapi kendala pasokan material yang disebut low thermal expansion coefficient fiberglass cloth untuk pembuatan produk seri iPhone 17.

Menurut laporan Wall Street Insight China yang dikutip dalam siaran Phone Arena pada Senin, berdasarkan informasi dari rantai pasok kelangkaan ketersediaan material tersebut telah mengganggu produksi seri iPhone 17.

Low thermal expansion coefficient fiberglass cloth digunakan pada komponen telepon pintar untuk keperluan pembuangan panas dan pengurangan tekanan pada komponen internal yang terjadi karena perubahan suhu.

Pada substrat pengemasan chip seri Apple A atau prosesor Qualcomm Snapdragon, material ini bertindak sebagai lapisan isolasi dan lapisan penguat yang mendukung struktur sirkuit multi-lapis untuk memastikan koneksi stabil antara chip dan PCB.

Baca juga: Apple siapkan seri iPhone 17 Ultra

Low thermal expansion coefficient fiberglass cloth juga digunakan dalam substrat pengemasan RF, papan sirkuit interkoneksi kepadatan tinggi (HDI), modul kamera, dan modul manajemen baterai.

Secara keseluruhan, material ini merupakan bahan inti untuk pengemasan chip berkinerja tinggi pada ponsel pintar, modul komunikasi frekuensi tinggi, dan komponen optik presisi.

Karena hambatan teknis dalam pengadaannya tinggi dan substitusinya sulit, low thermal expansion coefficient fiberglass cloth menjadi salah satu bahan elektronik yang sangat kompetitif pada era 5G/6G.

Gangguan pasokan bahan komponen inti yang penting untuk chip SoC, substrat pengemasan RF, modul kamera, dan baterai tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di jajaran eksekutif Apple.

Seorang informan dari rantai pasok mengatakan kepada Wall Street Insight bahwa CEO Apple Tim Cook "sangat cemas dan mendesak para pemasok setiap hari."

Baca juga: iPhone 17 Air memulai perjalanan menuju produksi massal

Baca juga: Cara baru Apple kembangkan dan latih AI sambil lindungi privasi

Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |