Pasaman Barat perpanjang masa tanggap darurat bencana tujuh hari

4 hours ago 2

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari sampai 29 Desember 2025

"Masa tanggap darurat kita putuskan diperpanjang karena menimbang masih ada sejumlah daerah yang perlu penanganan yang serius terkait pembersihan material longsor," kata Bupati Pasaman Barat Yulianto didampingi Sekretaris Daerah Doddy San Ismail usai melakukan zoom penanganan bencana dengan Pemprov Sumbar, Senin (22/12) malam.

Dia menyebutkan keputusan memperpanjang masa tanggap darurat itu dilakukan setelah melakukan pengkajian bersama tim gabungan yang ada di Pasaman Barat.

"Bekas longsor di Tinggam Kecamatan Talamau masih perlu penanganan meskipun saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun untuk roda empat masih kesulitan dan hanya bisa dilalui oleh mobil gardan dua," katanya.

Selain itu di Kecamatan Talamau masih terjadi longsor susulan di daerah Polong Anam Talu. Bahkan banyak retakan bukit yang mengancam longsor susulan seperti di Pasanggiang.

Apalagi, katanya, daerah lintas Rimbo Kejahatan-Talu Talamau tanahnya sangat labil yang dipicu oleh gempa yang terjadi pada 2022 lalu.

"Ini perlu perhatian serius dan diminta pengendara harus ekstra hati-hati melewati jalur menuju Talamau apalagi jika hujan," ujarnya.

Pihaknya juga sudah melihat jalan alternatif menuju Talamau dari Jembatan Panjang Kajai tembus ke Tembok Bangkok Talu Talamau untuk antisipasi jika terjadi longsor susulan.

Untuk Pasaman Barat berdasarkan data sampai saat ini lima orang meninggal dunia akibat bencana alam, tiga orang hilang, 5 orang luka, 268 orang mengungsi di tempat keluarga dan sanak famili, 18 unit rumah rusak berat, 16 unit rumah rusak sedang dan 38 unit rumah rusak ringan.

Lalu 11 unit rumah hanyut, 11 sekolah terdampak, tiga fasilitas kesehatan rusak, 30 tempat ibadah terdampak, satu kantor rusak dan 1.904 meter irigasi rusak.

Kemudian 15 bendungan rusak,14 jembatan rusak, 12 jalan rusak, 1.005 hektare lahan pertanian terdampak dan 12.071,5 hektare lahan perkebunan terdampak.

Baca juga: Wagub Sumut terima bantuan Rp650 juta dari BPJS Ketenagakerjaan

Baca juga: Wakil Menteri ESDM: Listrik lokasi dampak bencana segera dipulihkan

Baca juga: Dharmasraya masak dua ton rendang untuk korban bencana Sumatera

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |