Pakar Unhas: Sudah saatnya catatan sejarah Indonesia diperbarui

2 months ago 16

Makassar (ANTARA) - Pakar dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin Prof Akin Duli mengatakan sudah saatnya catatan sejarah Indonesia diperbarui.

Prof Akin dalam pandangannya terkait pembaruan sejarah nasional di Makassar, Kamis, mengatakan, sejauh ini penulisan sejarah nasional terakhir diperbarui pada tahun 2008.

Setelah itu, kata dia, belum ada pembaruan menyeluruh, padahal dalam kurun waktu dua dekade terakhir telah banyak riset dan temuan ilmiah yang signifikan dari para peneliti di berbagai bidang keilmuan.

"Dalam 20 tahun terakhir begitu banyak temuan dan hasil penelitian dari para ilmuwan yang sangat penting untuk dimasukkan dalam narasi sejarah nasional. Namun sejak pembaruan terakhir pada 2008, belum pernah ada upaya komprehensif untuk memperbarui isi sejarah Indonesia,” ujarnya di hadapan rombongan Komisi X DPR RI.

Arkeolog yang dikenal sebagai penemu kerangka manusia purba tertua di Sulawesi yang diberi nama Besse ini menekankan bahwa sejarah bukanlah sesuatu yang statis, melainkan harus terus dikembangkan dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan temuan-temuan terbaru.

“Masukan dari kalangan akademisi dan peneliti sangat diperlukan untuk menghadirkan sejarah yang tidak hanya faktual, tetapi juga merepresentasikan kekayaan pengetahuan dan budaya bangsa dari berbagai perspektif,” tambahnya.

Baca juga: Penulisan ulang sejarah nasional capai 80 persen
Baca juga: Kepala PCO: Penulisan sejarah tak mungkin rangkum semua kejadian

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Alumni, dan Sistem Informasi Unhas Prof Farida Patittingi menyampaikan dukungan Unhas terhadap inisiatif penulisan kembali sejarah Indonesia. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang objektif, transparan, serta berbasis data dan metodologi ilmiah.

“Kita ingin memberikan masukan yang objektif dan metodologis guna menyempurnakan gagasan pemerintah dalam penulisan sejarah Indonesia hari ini,” jelas Prof Farida.

Ia juga menyebutkan kontribusi Unhas dalam penemuan berbagai situs sejarah, seperti Situs Besse di Sulawesi Selatan, yang memperkaya khazanah sejarah nasional.

“Penulisan sejarah harus melibatkan kajian yang mendalam dan lintas perspektif. Hari ini menjadi ruang berdiskusi bersama para ahli dan pakar yang diharapkan dapat memberi kontribusi pemikiran sesuai harapan bersama,” tutupnya.

Rombongan Komisi X DPR RI periode 2024–2029 melakukan kunjungan kerja di Unhas dalam rangka pengumpulan masukan akademik, historis, dan budaya terkait penulisan sejarah Indonesia.

Rombongan Komisi X DPR RI dipimpin oleh Lalu Hadrian Irfani selaku Wakil Ketua Komisi X. Turut hadir anggota Komisi X lainnya yaitu I Nyoman Parta, Once Mekel, La Tinro La Tunrung, Andi Muawiyah Ramly, dan Ledia Hanifa Amaliah.

Baca juga: DPR RI himpun masukan di Unand untuk penulisan ulang sejarah
Baca juga: Puan ingatkan tak ada sejarah dihilangkan yang rugikan pihak tertentu

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |