Pakar soroti peran ecopreneur di tingkat komunitas lokal

1 week ago 7
Ini saya kira juga menjadi penting karena biasanya anak muda kita juga semangat untuk melakukan aksi asli lingkungan

Jakarta (ANTARA) - Pakar sosiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Suharko menyebut kewirausahaan berbasis lingkungan atau ecopreneur dapat menjadi penggerak generasi muda yang menjadi masa depan Indonesia terutama di tingkat komunitas lokal.

Dalam kegiatan paparan hasil riset Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah terkait inovasi lingkungan Muslim Indonesia di Jakarta, Selasa, Guru besar bidang sosiologi dari UGM Suharko mengatakan ecopreneur menjadi salah satu jenis kewirausahaan yang terus berkembang saat ini.

Dia menjelaskan bahwa konsep kewirausahaan berbasis lingkungan itu merupakan kombinasi upaya pelestarian lingkungan dengan upaya ekonomi. Semangat yang dibawa tidak hanya berdasarkan semangat menjaga lingkungan, tetapi juga diperkuat dengan institusi agama yang menempatkan lingkungan sebagai salah satu isu yang perlu diperjuangkan.

Baca juga: Peneliti dorong kebijakan Kemenag perkuat institusi peduli lingkungan

Baca juga: Riset temukan peran institusi agama dukung inovasi lingkungan lokal

"Itu muncul di banyak daerah dan itu yang menggerakkan malahan anak muda. Jadi gabungan antara anak muda kemudian juga dengan semangat green Islam, atau green faith," jelasnya.

Hal itu dapat mendorong lebih banyak inovasi lingkungan di tingkat akar rumput, dengan tren ecopreneur tersebut memperlihatkan penguatan dalam beberapa tahun terakhir.

"Ini saya kira juga menjadi penting karena biasanya anak muda kita juga semangat untuk melakukan aksi asli lingkungan itu juga disertai dengan upaya untuk share financing. Itu biasanya dengan inisiasi bentuk-bentuk produk yang ramah lingkungan, ini saya kira juga mulai bermunculan," tuturnya.

Kemunculan ecopreneur tersebut juga penting karena inisiasi di tingkat lokal oleh generasi muda dapat mendukung aksi yang lebih nyata di tingkat masyarakat.

"Jadi mungkin karena mereka kelompok-kelompok ini di komunitas lokal juga melihat ada masalah-masalah ekonomi di sekitar mereka, mungkin mereka berusaha keluar dengan solusi. Apa yang mereka hasilkan seperti ecoprint adalah punya nilai jual juga," jelasnya.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |