Pakar: Perbaikan sekolah dapat menunjang kegiatan belajar mengajar

11 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Pakar sekaligus Kepala Pusat Riset Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Trina Fizzanty mengatakan langkah pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur sekolah dapat memberikan lingkungan belajar yang aman, nyaman, layak, serta menjadikan kegiatan belajar lebih efektif.

Saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat, Trina menyarankan agar program ini tidak hanya dilakukan di daerah perkotaan, namun perlu diprioritaskan pada daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Jangan menunggu terjadi kecelakaan di sekolah, baru kita bergerak. Prioritas juga perlu diberikan pada perbaikan sekolah-sekolah yang terkena dampak bencana, sehingga anak-anak kita tidak tertinggal dalam pembelajaran.

Di samping perbaikan sekolah, Trina menyebut dukungan pemerintah daerah juga diperlukan dalam membangun infrastruktur dan sarana bagi guru dan siswa agar dapat mengikuti proses belajar dengan aman dan nyaman.

"Jangan sampai guru dan anak-anak kita harus menempuh berkilo-kilo meter ke sekolah, tanpa ada sarana dan prasarana yang memadai, atau harus bergantungan di seutas tali melewati sungai," lanjutnya.

Untuk itu, Trina menekankan berbagai upaya tersebut perlu didukung data yang memadai untuk memastikan program perbaikan ini benar-benar menyelesaikan masalah, sekaligus melibatkan pemerintah dan masyarakat setempat.

Di samping itu, ia juga menilai perbaikan infrastruktur juga perlu diperkuat dengan peningkatan kualitas guru, sebab infrastruktur saja tidak menjamin peningkatan mutu tanpa penguatan kualitas pembelajaran.

"Untuk itu perlu ditata dengan baik, mulai dari rekrutmen pendidik, pengembangan terus-menerus kompetensi dan profesionalitas serta etika bekerja pendidik. Nilai-nilai ini perlu dibangun sejak menjadi calon-calon pendidik masih menjadi mahasiswa di lembaga-lembaga tenaga pendidik dan kependidikan," jelas Trina Fizzanty.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan renovasi sekolah ditargetkan dapat menyasar hingga 10.440 sekolah pada akhir 2025 dengan total anggaran sekitar Rp16,9 triliun.

Selain peluncuran rehabilitasi sekolah, Presiden juga mencanangkan program transfer bantuan langsung untuk guru honorer sebesar Rp300 ribu per bulan.

Kemudian, Presiden juga memberikan bantuan dana pendidikan untuk guru yang belum menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana atau setara D4 sebesar Rp3 juta per semester.

Baca juga: Mendikdasmen: Sekolah rusak dibantu anggaran perbaikan oleh pusat
Baca juga: Mendagri: Anggaran MBG dari daerah digunakan untuk perbaikan sekolah

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |