OpenAI luncurkan asisten AI yang bisa lakukan tugas secara otomatis

2 months ago 7

Jakarta (ANTARA) - OpenAI resmi meluncurkan ChatGPT Agent, sebuah alat baru yang dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks secara otomatis atas nama pengguna.

Dilansir dari The Verge pada Jumat, ChatGPT Agent menawarkan kemampuan menjalankan berbagai instruksi dengan memanfaatkan "komputer virtual" miliknya sendiri.

Yash Kumar dan Isa Fulford, selaku pemimpin produk dan riset untuk ChatGPT Agent, menjelaskan bahwa alat ini ditenagai oleh model AI baru yang dirancang khusus.

Kemampuannya mencakup membaca kalender pengguna untuk memberi ringkasan rapat, merencanakan dan membeli bahan untuk sarapan keluarga, hingga membuat presentasi berdasarkan analisis terhadap perusahaan pesaing.

Model yang mendukung ChatGPT Agent dilatih menggunakan metode reinforcement learning agar bisa mengerjakan tugas-tugas kompleks dengan beragam alat bantu seperti peramban (browser) teks, peramban visual, dan terminal.

Baca juga: OpenAI tunda lagi peluncuran model terbuka miliknya

ChatGPT Agent juga merupakan gabungan dari dua alat internal OpenAI sebelumnya, yakni Operator dan Deep Research, yang kini dikembangkan oleh satu tim terpadu berisi 20–35 orang.

Dalam demonstrasinya, ChatGPT Agent menunjukkan kemampuan seperti merencanakan kencan malam dengan mengakses Google Calendar, lalu mencocokkannya dengan data restoran dari OpenTable.

Agent ini bahkan bisa menyesuaikan perintah saat pengguna menambahkan kriteria baru di tengah proses. Ada juga demo pembuatan laporan riset tentang tren mainan Labubu vs Beanie Babies.

Menurut Fulford, kombinasi teknologi dari Deep Research dan Operator membuat pengalaman belanja daring jauh lebih efektif. Sementara Kumar mengungkapkan bahwa dirinya mulai menggunakan ChatGPT Agent untuk mengotomatisasi hal-hal kecil, seperti meminta izin parkir kantor setiap Kamis.

Karena ChatGPT Agent menggunakan komputer virtual alih-alih sekadar peramban, OpenAI telah memperluas kemampuan alat ini secara signifikan. Meski demikian, Fulford mengakui bahwa kinerjanya bisa terasa lambat dalam beberapa kasus, namun tetap lebih cepat dibanding waktu yang dibutuhkan manusia untuk menyelesaikan tugas serupa.

“Walaupun butuh waktu 15–30 menit, itu tetap jauh lebih cepat daripada ketika Anda melakukannya,” ujarnya. Fulford juga menekankan bahwa alat ini akan meminta izin sebelum melakukan tindakan penting seperti mengirim email atau membuat pemesanan.

Dengan kapabilitas tinggi yang dimilikinya, OpenAI telah mengaktifkan sistem pengamanan tambahan untuk mencegah potensi penyalahgunaan di bidang biologis dan kimia, meskipun belum ada bukti langsung bahwa ChatGPT Agent bisa digunakan untuk tujuan berbahaya.

Untuk sementara, ChatGPT Agent tidak diperkenankan melakukan transaksi finansial. OpenAI juga menerapkan Watch Mode, yang akan menghentikan operasi jika pengguna mencoba menavigasi ke luar tab tertentu, terutama saat mengakses situs keuangan.

Fitur ini mulai dirilis hari ini untuk pengguna ChatGPT Pro, Plus, dan Team, dan akan tersedia untuk pengguna Enterprise dan Education pada musim panas ini. Belum ada jadwal peluncuran untuk wilayah Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) dan Swiss.

Baca juga: OpenAI godok taktik respons perekrutan penelitinya oleh Meta

Baca juga: OpenAI putus kerja sama dengan Scale AI usai terima investasi Meta

Baca juga: OpenAI dapat kontrak Rp3,2 triliun dari Departemen Pertahanan AS

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |