OpenAI godok taktik respons perekrutan penelitinya oleh Meta

2 months ago 9

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi, OpenAI, disebutkan tengah menggodok taktik khusus untuk merespons langkah kompetitornya, Meta, yang dalam beberapa waktu terakhir masif merekrut para peneliti senior dari OpenAI.

Salah seorang eksekutif OpenAI menyatakan bahwa pihaknya tentu tidak berdiam diri dan mengambil langkah aktif untuk mengantisipasi kondisi serupa terulang di kemudian hari.

Laporan TechCrunch, Minggu (29/6), menyebutkan salah satu eksekutif yang angkat bicara terkait kondisi ini adalah Kepala Riset OpenAI.

Baca juga: Meta rekrut peneliti OpenAI untuk perkuat divisi kecerdasan buatan

"Saya merasakan firasat yang kuat saat ini, seolah-olah seseorang telah membobol rumah kami dan mencuri sesuatu," tulis Kepala Riset Mark Chen dalam memo Slack yang pertama kali dipublikasikan oleh Wired.

Chen mengatakan bahwa pimpinannya yaitu CEO Sam Altman dan pemimpin OpenAI lainnya telah bekerja sepanjang waktu untuk berbicara dengan mereka yang menerima tawaran dari kompetitor.

Menurutnya perusahaan berupaya menyiapkan cara-cara kreatif untuk mengenali dan memberikan penghargaan terhadap sumber daya manusia yang memiliki kapasitas terbaik.

Baca juga: OpenAI putus kerja sama dengan Scale AI usai terima investasi Meta

Dalam satu pekan terakhir, diketahui bahwa sudah ada delapan peneliti yang meninggalkan OpenAI untuk Meta.

Sam Altman bahkan mengeluh di sebuah podcast bahwa Meta menawarkan bonus penandatanganan 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) kepada para peneliti tersebut. Meski begitu, pernyataan tersebut ditolak oleh para eksekutif Meta secara internal.

Baca juga: OpenAI dapat kontrak Rp3,2 triliun dari Departemen Pertahanan AS

Baca juga: OpenAI pertimbangkan tuduh Microsoft lakukan praktik anti-persaingan

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |