OJK dan PAEI komitmen perkuat stabilitas pasar modal RI

1 month ago 7
Prinsip 'trust' dan 'resilience' menjadi kunci menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berubah

Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Perkumpulan Analis Efek Indonesia (PAEI) berkomitmen untuk terus memperkuat stabilitas pasar modal Indonesia.

Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek OJK Edi Broto Suwarno mengatakan membangun kepercayaan, stabilitas dan ketahanan keuangan merupakan fondasi penting untuk menghadapi dinamika pasar modal Indonesia pada 2026.

“Bahwa tahun 2026 menjadi periode penting bagi pemulihan dan konsolidasi pasar modal Indonesia setelah berbagai dinamika global dan domestik,” ujar Edi dalam acara bertajuk “Market Outlook 2026: Navigating 2026, Trust, Stability, and Financial Resilience” di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis.

OJK berkomitmen untuk terus memperkuat kepercayaan investor dan stabilitas kelembagaan di pasar modal Indonesia, melalui pengawasan yang adaptif dan kolaboratif.

“Prinsip trust dan resilience menjadi kunci menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berubah,” ujar Edi.

Selain itu, Edi mengatakan OJK akan mendorong sinergi untuk memperluas basis investor domestik, memperkuat tata kelola lembaga efek, serta meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar partisipasi publik di pasar modal Indonesia semakin berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini, PAEI menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Market Outlook 2026: Navigating 2026, Trust, Stability and Financial Resilience”, yang menghadiri pelaku pasar, regulator, analis, serta akademisi.

Melalui subtema “Collaborative Pathways for Indonesia’s Economic Transformation”, seminar menjadi wadah untuk membahas arah ekonomi dan pasar keuangan Indonesia pada 2026.

Ketua Umum PAEI David Sutyanto mengatakan bahwa seminar ini menjadi wadah bagi para analis, pelaku pasar, dan regulator untuk bersama-sama melihat arah perkembangan pasar modal pada tahun mendatang.

“Melalui tema Navigating 2026, kami ingin menegaskan pentingnya kepercayaan, stabilitas, dan resiliensi finansial sebagai nilai utama untuk membangun pasar modal yang tangguh dan berdaya saing,” ujar David.

Baca juga: Cegah fraud, Indonesia SIPF dan OJK meningkatkan kapasitas investor RI

Baca juga: OJK sebut kapitalisasi pasar saham 68,78 persen PDB per 16 Oktober

Baca juga: BEI jalin sinergi dengan Danantara dorong BUMN besar gelar IPO

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |